QS Lukman ;14
Keberadaan kita di dunia ini lewat perantara ayah dan ibu kita. Kita adalah buah cinta ayah dan ibu yang tentu hakikatnya adalah amanah dari Allah SWT yang dititipkan kepada ortu kita. Oleh karena itu, kita harus berbakti kepada orang tua kita. Ibnu Umar pernah berkata,”Membuat kedua orang tua menangis termasuk kedurhakaan dan dosa besar”. Kemudian dari Abu Bakar berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,”Maukah kalian aku ceritakan tentang dosa yang paling besar?” Kami menjawab,”Ya, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda,”Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua.”Beliau waktu itu bersandar, maka terus duduk dan bersabda, “Ketahuilah, perkataan dusta”.
Abu Ubaidah at Taimy menutur beberapa kejadian di zaman Rasul yang merupakan contoh berbuat baik kepda orang tua. Yakni cerita tiga orang sahabat yang terjebak dalam gua karena terhalang batu yang besar, di antara mereka ada yang mengatakan, “Tidak ada cara yang mampu menyelamatkan kalian kecuali bertawassul dengan amal soleh kalian. Seorang di antara mereka berdoa, “ Ya Allah saya mempunyai dua orang tua yang lanjut usia dan saya sekeluarga tidak makan dan minum di malam hari sebelum mereka berdua, pada suatu saat saya pernah pergi jauh untuk suatu keperluan sehingga saya pulang terlambat dan sesampainya di rumah saya mendapatkan mereka berdua dalam keadaan tidur. Lalu saya memerah susu untuk malam itu, tetapi mereka berdua masih tetap tidur pulas, sementara saya tidak suka jika makan dan minum sebelum mereka. Akhirnya saya menunggu sambil memegang susu hingga mereka berdua terbangun sampai fajar terbit mereka berdua baru bangun lau meminum susu. Ya Allah jika perbuatan yang telah aku kerjakan tersebut termasuk perbuatan ikhlas karena mencari wajah-Mu, maka hilangkanlah kesulitan kami dari batu besar ini, lalu batu itu pun bergeserdari mulut gua.”
Adapun contoh orang yang berbuat durhaka diantaranya adalah seorang dari bani Qurai bernama Murrah bin Khatab, pernah mengejek orang tuanya dan adakalanya memukul orang tuanya sehingga bapaknya berkata, “Saya besarkan dia tatkala dia masih kecil bagaikan anak burung yang baru lahir yang masih lemah tulang belulangnya. Induknya yang menyuapi makan sampai melihat anaknya sudah mulai berkulit sempurna”. Contoh lain anak yang durhaka adalah putra Umi Tsawab, dia durhaka kepada ibunya karena istrinya yang selalu menghalanginya saat akan berbuat baik kepada ibunya, sehingga ibunya mengungkapkan kepedihan hati dalam sebuah syair, “Saya mengasuhnya di masa kecil tatkala masih seperti anak burung, sementara induknya yang menyuapi makanan dan melihat kulitnya yang masih baru tumbuh. Setelah dewasa dia merobek pakaianku dan memukul badanku, apakah setelah masa tuaku aku harus mengajari etika dan adab?”
Kita yang kini menjadi sombong dan mermehkan ortu kita, sejatinya kita tidak jadi apa apa jika tidak ada mereka. Kita yang kini merasa lebih pintar dari ortu kita, sejujurnya akan terus lemah tanpa kasih sayang mereka dan pertolongan Allah. Seandainya tidak ada para ortu yang kehadirannya menjadi perantara Allah menciptakan kita, kita tidak akan lahir dan berguna seperti sekarang. Itu sebabnya berbakti kepadanya adalah cara terbaik untuk menghargai kasihnya yang tak berbatas dan tak bertepi. Jangan sia siakan kehadiran mereka meski membuat kita kesal karena mereka cerewet dan otoriter. Turuti saja permintaanya asalkan tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Selama orang tua kita masih ada, jalin komunikasi yang sehat layaknya dengan sahabat kita. Tapi kalaupun mereka sudah meninggalkan dunia ini, kita bisa berkomunikasi dengan mereka lewat doa. Dari Abu Usaid Malik berkata, “Ketika kami sedang duduk dekat Rasulullah, tiba tiba datang seorang laki laki dari suku bani salamah lalu berkata, `Wahai Rasulullah apakah masih ada sesuatu yang aku dapat lakukan untuk berbakti kepada orang tuaku setelah keduanya wafat. Beliau bersabda, `Ya, yaitu mendoakan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya”.
Jangankan sudah meninggal, masih hidup saja kita harus selalu mendoakan orang tua kita sebagaimana firman Allah dalam QS al israa; 24 yang artinya, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah,`Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk memberikan cinta kepada orang tua kita, diantaranya:
1. Ajak diskusi dengan bijak bila mereka belum paham agama
2. Membantu mereka dengan harta atau memenuhi kebutuhannya
3. Senantiasa menghormatinya
4. Berusaha empati
5. Menjadi pembelanya
Jadi, mulai sekarang jangan sia siakan anugerah terbesar dalam hidup kita. Berbahagialah jika kamu masih memiliki orang tua karena waktu berbaktimu lebih panjang. Curahkan cinta, kasih sayang, dan perhatian kepadanya dengan totalitas sebagai wujud bakti kita kepada mereka. Dan ingatlah bahwa Ridho Allah tergantung ridho orang tua, begitu pula sebaliknya murka Allah tergantung murka orang tua.
Asslamu'alaikum.wr.wb..
BalasHapusput, numpang publikasi cttnku ya.. he maaff..
saudara-saudaraku, berhati-hati lah dalam menghadapi semua yg ada di dunia ini, jgn2 kita sdh sesat ntah kmn..
saya bukan bermaksd untuk sok tau, sok alim, atau sok mengajari tapi ini juga untuk mengingatkan saya juga..mari kita saling mengingatkan..
1. kita begitu mudahnya mengucapkan "aku cinta kamu", " aku sayang kamu", " aku takut kehilangan kamu", "aku rindu kamu"..
tapi apa kita pernah mengucapkan itu ke orang tua kita sndri? seprti "mamah.. duddy sayang mamah.. duddy takut kehilangan mamah.. duddy juga rindu sama mamah"
saya menyadari itu ketika saya sdh mulai jauh dari mamah sndri..
tanpa kita sandari orang tua kita sllu mengirimkan doa untuk anaknya..
tentu tidak untuk mamah aja, begitu juga bapak dan ade2 saya,
mlh krmn ada ade saya sms k saya, tp lambat bls smpi ade saya sms berkali2, gk lama mamah sms "duddy sms rian knp gk dbls?, rian lagi kangen sm kknya"
ya Allah.. maaf...
btpa sngt berslhnya saya, saya sering merindukan orang lain tp gk sadar ade2 saya sndri juga merindukan saya..
2. kita sering memuji pasangan kita, coba ingt2 brp kali kita memuji Rasullah saw dengan salawat2nya?
hmm..
3. ketika HP berbunyi apalg HP itu menandakan bahwa sang kekasih yg sms atau tlpn, bgtu cptnya kita langsung mengambil HP kita membaca sms atau mengangkat tlpnnya..
tp ketika suara Azan menggema, Masya Allah.. kita sangat mudah sekali menunda2nya dan tidak segera melaksanakan Sholat...
tanpa kita sadari sudah menduakan cinta2 mereka, cinta kepada orang tua kita, cinta kepada nabi Muhammad saw, serta tuhan kita sndiri Allah swt..
begitu terpedayanya kita oleh bujukan Syaitan, kita merasa apa yang kita lakukan slma ini baik2 saja, padahal kita sudah sesat tenggelam sangat dalam.. na'uzubillah..
semoga kita bisa lebih berhati2 lagi atas semua yang menyesatkan ini, di dunia mungkin blm terasa, tp pasti ada blsannya di akhirat kelak..
Wasslamu'laikum.wr.wb..