Sabtu, 30 Juli 2011

Daya Tarik Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1.1.1 Membaca sebagai keterampilan belajar yang pertama dan utama yang harus dikuasai setiap pelajar dan mahasiswa.
1.1.2 Sekitar 85 % dari proses belajar meliputi membaca. Untuk mencapai kesuksesan belajar, terlebih dahulu diperlukan kesuksesan membaca.
1.1.3 Kegiatan membaca tidak dapat diganti dengan kegiatan lainnya. Pelajar dan mahasiswa tidak mungkin lulus ujian tanpa membaca buku.
1.1.4 Masih rendahnya tingkat kelulusan di Indonesia yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat baca kalangan pelajar dan mahasiswa.
1.1.5 Masih adanya masyarakat di daerah pedalaman yang buta huruf.

1.2 PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1.2.1 Seberapa besar daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?
1.2.2 Apakah daya tarik membaca kalangan pelajar khususnya pelajar SD, SMP, dan SMA atau yang sederajat lebih tinggi daripada daya tarik membaca kalangan mahasiswa, atau sebaliknya?
1.2.3 Apa yang menyebabkan tinggi atau rendahnya daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?
1.2.4 Apakah kegiatan yang lebih banyak disukai kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru selain membaca?
1.2.5 Apakah jenis bacaan yang paling banyak disukai kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?
1.2.6 Bagaimana cara meningkatkan daya tarik membaca terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?




1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.1.1 Mengetahui seberapa besar daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.1.2 Membandingkan daya tarik membaca antara kalangan mahasiswa dengan kalangan pelajar khususnya pelajar SD, SMP, dan SMA atau yang sederajat.
1.3.1.3 Mengungkap berbagai faktor penyebab tinggi atau rendahnya daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.1.4 Menganalisis berbagai strategi untuk meningkatkan daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Untuk kepentingan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru sebagai generasi penerus bangsa dalam meraih kesuksesan di masa yang akan datang.
1.3.2.2 Memberikan pemahaman yang menyeluruh akan pentingnya membaca.
1.3.2.3 Meningkatkan daya tarik membaca terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.2.4 Meningkatkan minat pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru untuk pergi ke perpustakaan.
1.3.2.5 Mendorong perkembangan kota Banjarbaru sebagai kota pendidikan.

1.4 METODE PENELITIAN
1.4.1 Wawancara
1.4.2 Penyebaran kuesioner
1.4.3 Observasi
1.4.4 Buku-buku literatur
1.4.5 Sumber-sumber bacaan dari media cetak dan media elektronik.
1.5 SUMBER DATA
1.5.1 Wawancara
1.5.1.1 Waktu : Rabu, 26 Maret 2008
1.5.1.2 Tempat : Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru
1.5.1.3 Narasumber : Bapak Badarudin, S.Sos, M.Pd, kepala Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru
1.5.2 Penyebaran kuesioner
1.5.1.1 Waktu : Rabu, 26 Maret 2008 s.d. Jumat 28 Maret 2008
1.5.1.2 Tempat :
1.5.1.2.1 SDN Loktabat 1 Banjarbaru
1.5.1.2.2 SDN Loktabat 2 Banjarbaru
1.5.1.2.3 SMP Negeri 1 Banjarbaru
1.5.1.2.4 SMA Negeri 1 Banjarbaru
1.5.1.2.5 SMA Negeri 2 Banjarbaru
1.5.1.2.6 SMA PGRI 1 Banjarbaru
1.5.1.2.7 SMA PGRI 2 Banjarbaru
1.5.1.2.8 Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
1.5.1.2.9 STMIK Banjarbaru
1.5.1.3 Objek :
1.5.1.3.1 17 siswa-siswi Sekolah Dasar
1.5.1.3.2 20 siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama
1.5.1.3.3 38 siswa-siswi Sekolah Menengah Atas
1.5.1.3.4 34 mahasiswa-mahasiswi
1.5.3 Buku-buku literatur
1.5.4 Media cetak
1.5.5 Media elektronik


1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Karya tulis ini disusun dengan urutan sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang masalah
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.5 Sumber Data
1.6 Sitematika Pembahasan
Bab 2 Isi
2.1 Pengertian Membaca
2.2 Jenis-Jenis Membaca
2.3 Daya Tarik Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengeruhi Kegiatan Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru
2.5 Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru sebagai Sarana Membaca Bagi Kalangan Pelajar dan Mahasiswa
2.6 Teknik-Teknik dalam Membaca
2.7 Manfaat-Manfaat Membaca
2.8 Usaha-Usaha untuk Meningkatkan Daya Tarik Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru
Bab 3 Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran






BAB 2 ISI
2.1 PENGERTIAN MEMBACA
Membaca adalah mendapatkan dari buku apa yang dimaksudkan oleh penulisnya atau kegiatan memahami maksud dari kata-kata yang dituliskan dalam bentuk alinea-alinea, gambar, grafik, kurva, dan simbol-simbol tertulis lainnya. Definisi yang lebih luas lagi, membaca merupakan hubungan timbal balik antara individu secara total dengan informasi simbolik yang didapatinya selama membaca.
Membaca merupakan bagian dari proses visional belajar. Berikut adalah 7 bagian penting dari proses membaca :
Pengenalan
Sebelum kegiatan membaca tersebut bisa dipahami sepenuhnya, terlebih dahulu pembaca mengenal rangkaian abjad, pengucapan, dan penyusunan huruf-huruf. Langkah ini berlangsung sebelum kegiatan membaca secara fisik dimulai.
Asimilasi
Proses ini melibatkan kemampuan sensorik alat indra yang menerima pantulan warna dari huruf-huruf yang dibaca yang diteruskan ke pusat syaraf mata untuk kemudian diterjemahkan menjadi informasi yang bermakna dan bisa dipahami apa maksud dari rangkaian lambang-lambang itu.
Intra-integrasi
Tahapan ini merupakan rangkaian proses dasar yang menghubungkan semua bagian informasi yang sedang dibaca dengan seluruh bagian lain yang layak untuk disambungkan, sehingga terbentuk kesan atau gambaran umum yang bermakna komprehensif dan teks bisa memahami apa yang sedang diperbincangkan.
Ekstra-integrasi
Proses yang ditempuh pada tahapan ini meliputi analisis, kritik, apresiasi, seleksi, kesan indrawi, empati, dan penolakan. Selanjutnya selama proses ini berlangsung pembaca membawa seluruh pengetahuan yang dimilikinya sebelumnya ke pengetahuan baru yang sedang dibacanya, untuk kemudian membuat hubungan yang layak dan perbandingan logis yang membantunya untuk menangkap maksud dari pengetahuan yang baru tersebut.
Penyimpanan
Biasanya yang disimpan adalah informasi dasar, terkadang proses penyimpanan ini saja kurang memadai untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Terkadang masalah tersulit yang kerapkali dihadapi oleh pembaca adalah masalah yang timbul justru berasal dari kesulitan untuk mengeluarkan kembali informasi atau pengetahuan yang telah disimpan itu. Untuk mengatasi kelemahan ini, biasanya proses penyimpanan selalu dikuti dengan proses mengingat.
Mengingat
Kemampuan ini ditujukan untuk mendapatkan kembali sesuatu yang dibutuhkan pada waktu itu dari hal apa saja yang telah dismpan sebelumnya, terutama pada saat penting.
Komunikasi
Berisikan kegiatan untuk segera memilah informasi yang baru didapat, apakah layak dipertimbangkan atau hanya hiburan semata, kemudian dilanjutkan dengan proses yang lebih mendasar, berpikir, dan menghayati sepenuhnya informai atau pengetahuan baru itu.

2.2 JENIS-JENIS MEMBACA
2.2.1 Kegiatan Membaca
Kegiatan membaca dapat dibedakan menjadi 3 ragam, yaitu :
2.2.1.1 Membaca Ragam Hiburan
Ini adalah membaca cerita-cerita seperti dalam novel, majalah, atau hiburan. Pembacaan dilakukan secara urut dari awal cerita sampai tahap akhir. Tujuannya untuk menikmati cerita itu dan menghargai kemampuan pengarang mengolah alur kisahnya sehingga merupakan kebulatan yang indah, selesai, atau mencapai puncaknya. Membaca ragam hiburan ini mudah dilakukan karena tidak memerlukan latar belakang pengetahuan tertentu, kisahnya mengenai peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, jalurnya dalam bentuk penceritaan yang umumnya mengikuti urutan waktu, dan tidak memuat berbagai pengertian yang memerlukan istilah-istilah teknis.
2.2.1.2 Membaca Ragam Sepintas
Ini adalah membaca secara cepat yang kadang-kadang disertai lompatan-lompatan terhadap bahan bacaan. Pembacaan dapat dilakukan ke depan, ke belakang, atau secara silang-menyilang. Tujuannya untuk memperoleh gambaran selayang pandang mengenai apa yang diuraikan dalam bahan bacaan atau untuk menemukan suatu keterangan yang memang sejak semula dicari dalam bahan bacaan itu.
2.2.1.3 Membaca Ragam Belajar
Ini adalah membaca buku pelajaran dan bahan bacaan lainnya dalam bidang pengetahuan. Pembacaan dilakukan secara cermat dan bila perlu diulang beberapa kali. Tujuannya untuk menangkap, memahami, dan mengingat berbagai pengetahuan dalam suatu cabang ilmu. Membaca ragam belajar agak sukar dilakukan karena memerlukan latar belakang pengetahuan tertentu.
2.2.2 Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca buku untuk memahami isinya dapat dibedakan dalam 3 macam, yaitu :
2.2.2.1 Membaca Tersurat (to Read the Lines)
Membaca tersurat berarti membaca baris-baris (kalimat). Dalam memahami bacaan, kita hanya memperoleh pemahaman berdsarkan baris-baris kalimat yang tertulis saja. Dan kita tidak membuat kesimpulan mengenai apa yang tidak tertulis dalam pernyataan tersurat.
2.2.2.2 Membaca Tersirat (to Read Between the Lines)
Membaca tersirat berarti membaca sesuatu diantara baris-baris (kalimat). Dalam memahami bacaan, kita berusaha mencari pengertian yang tersirat siantara pernyataan-pernyataan yang tertulis. Kita dapat menyimpulkan hal yang tidak secara tegas dikemukakan dalam kalimat.
2.2.2.3 Membaca Tersorot (to Read Beyond the Lines)
Membaca tersorot berarti membaca sesuatu di seberang baris-baris (kalimat). Kita dapat membayangkan kemungkinan menerapkan gagasan yang dibaca dari suatu pernyataan ke dalam suatu keadaan nyata untuk memecahkan persoalan.
2.2.3 Pendekatan Membaca
Pendekatan membaca yang umum dilakukan ada 4 cara, yaitu :
2.2.3.1 Kecepatan Reguler
Teknik membaca yang relatif lambat, membaca baris demi baris, dan terkadang mengeja kata demi kata dengan `suara tersembunyi`, biasanya teknik ini dilakukan pada bagian yang agak sukar dicerna, atau membacanya hanya untuk hiburan semata atau membaca kisah-kisah lucu, humor, puisi, posa lirik, dan naskah drama.
2.2.3.2 Membaca dengan Melihat Cepat (Skimming)
Membaca dengan cara ini dikhusukan pada bagian-bagian tertentu yang ingin diliput, saat melakukan tinjauan umum dan tinjauan pendahuluan. Dilakukan dengan mendapati bagian inti yang dicari, kemudian membandingkan beberapa teks lainnya untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh. Sebaiknya kemampuan skimming ini terus diasah dan dialihkan untuk membaca keseharian.

2.2.3.3 Membaca dengan Sekilas (Scanning)
Cara membaca ini ketika sedang membalik-balikan halaman koran, atau untuk tinjauan umum yang menyeluruh dengan menetapkan bagian-bagian mana yang akan diliput, biasanya hanya berhubungan dengan gambar, grafik, tabel, kurva, dan diagram-diagram.
2.2.3.4 Membaca dengan Kecepatan Tinggi (Warpspeed)
Teknik ini dikenal dengan cara menyapu halaman dengan gerakan mata yang cepat, diperlukan hanya beberapa viksasi pada setiap halaaman dengan gerakan vertikal-horizontal dengan alat bantu visual. Kecepatan membaca yang begitu cepat ini semakin meningkatkan konsentrasi.

2.3 DAYA TARIK MEMBACA KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA DI BANJARBARU
2.3.1 Daya Tarik Membaca Pelajar
2.3.1.1 Pelajar SD
Dari grafik persentasi daya tarik membaca pelajar SD dapat diketahui bahwa:
76 % suka membaca
18 % kurang suka membaca
6 % tidak suka membaca
2.3.1.2 Pelajar SMP
Dari grafik persentasi daya tarik membaca pelajar SMP dapat diketahui bahwa :
80 % suka membaca
15 % kurang suka membaca
5 % tidak suka membaca
2.3.1.3 Pelajar SMA
Dari grafik persentasi daya tarik membaca pelajar SMA dapat diketahui bahwa :
76 % suka membaca
18 % kurang suka membaca
6 % tidak suka membaca

2.3.2 Daya Tarik Membaca Mahasiswa
Dari grafik persentasi daya tarik membaca Mahasiswa dapat diketahui bahwa:
65 % suka membaca
30 % kurang suka membaca
5 % tidak suka membaca

2.3.3 Alasan Membaca
Dari grafik, dapat diketahui berbagai alasan para pelajar dan mahasiswa yang suka membaca :
2.3.3.1 Untuk memeperoleh pengetahuan
2.3.3.2 Untuk kesenangan
2.3.3.3 Untuk mengisi waktu luang

2.3.4 Alasan Kurang dan Tidak Suka Membaca
Dari grafik dapat diketahui berbagai alasan para pelajar dan mahasiswa yang kurang dan tidak suka membaca :
2.3.4.1 Kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih menarik dibandingkan membaca :
38 % menonton TV
22 % bermain games
19 % olahraga
21 % jalan-jalan
2.3.4.2 Karena sibuk
2.3.4.3 Membosankan

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MEMBACA KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA DI BANJARBARU
2.4.3 Tempat
Dari grafik, dapat diketahui tempat yang dianggap paling nyaman untuk membaca bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
85 % rumah
13 % perpustakaan
2 % alam terbuka

2.4.4 Jenis Bacaan
Dari grafik, dapat diketahui jenis bacaan yang paling diminati kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
59 % buku
41 % media cetak
Untuk buku :
34 % novel
33 % komik
27 % pengetahuan
6 % pelajaran
Untuk media cetak
54 % majalah
30 % koran
16 % tabloid

2.4.5 Posisi Tubuh
Dari grafik, dapat diketahui posisi tubuh yang dinilai nyaman untuk membaca bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
53 % duduk
45 % berbaring atau tengkurap
2 % berdiri

2.4.6 Kejenuhan
Dari grafik, dapat diketahui cara mengatasi kejenuhan dalam membaca bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
76 % istirahat sejenak
16 % menundanya
8 % meninggalkannya

2.5 PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH BANJARBARU SEBAGAI SARANA MEMBACA BAGI KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA
Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru didirikan pada tanggal 20 April 2002 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 dan diketuai oleh bapak Badarudin, S.Sos, M.Pd.
Jumlah anggota Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru meningkat dari tahun ke tahun. Sampai tahun 2008, ada 1287 orang yang aktif menjadi anggota Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru. Adapun jumlah anggota terbanyak pertama ditempati oleh mahasiswa, terbanyak kedua ditempati oleh pelajar, dan sisanya adalah masyarakat umum. Jumlah pengunjung perharinya tidak menentu, mulai dari 20 orang sampai 50 orang lebih.
Jika dibandingkan dengan tempat hiburan lain, perpustakaan masih kalah bersaing merebut hati para pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru. Dari grafik kuantitas kunjungan para pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru ke Perpustakaan, dapat diketahui bahwa :
88 % kadang-kadang pergi ke perpustakaan
10 % sering pergi ke perpustakaan
2 % tidak pernah pergi ke perpustakaan
Untuk meningkatkan daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru, Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru mengadakan pemilihan raja dan ratu baca bagi anggota yang dinilai paling rajin membaca. Pemilihan ini diadakan setipa tahun pada bulan April dan Oktober. Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang telah dipilih dan didasarkan pada berbagai kriteria, seperti kuantitas kunjungan, kuantitas peminjaman, dan tidak pernah melanggar peraturan tata tertib.

2.6 TEKNIK-TEKNIK DALAM MEMBACA
2.6.1 Teknik Membaca Ragam Belajar
Pengertian membaca ragam belajar telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah 3 macam teknik membaca ragam belajar :
2.6.1.1 Membaca buku dari pagina pertama sampai terakhir secara berturut-turut. Ini adalah cara yang umum digunakan.
2.6.1.2 Membaca dari permulaan, tetapi selama buku tersebut belum selesai dibaca, kita harus mengulang membacanya lagi dari permulaan.
2.6.1.3 Membaca buku secara melompat-lompat atau tidak urut.
2.6.2 Teknik Memahami Bacaan
2.6.2.1 Jadilah pembaca yang aktif.
Untuk menjadi pembaca yang aktif, gunakan 5W + 1H : Who? Why? What? Where? When? How? Untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam sekaligus melibatkan diri secara aktif dalam setiap kejadian dan proses yang ada dalam buku.
2.6.2.2 Bacalah gagasannya, bukan kata-katanya.
Teknik ini dilakukan dengan membuat fiksasi dari beberapa kata untuk mendapatkan makna gagasannya. Dengan menemukan gagasan-gagasan inti dari setiap paragraf, otak akan lebih nyaman untuk mengolah informasi yang terpisah-pisah itu untuk mengintegrasikannya kembali menjadi informasi baru yang menyeluruh.
2.6.2.3 Libatkan seluruh indra.
Merasakan, mencicipi, meraba, melihat, dan mendengarkan setiap kejadian, proses, informasi, berita, dan contoh-contoh yang terdapat dalam buku akn meningkatkan pemahaman.

2.7 MANFAAT-MANFAAT MEMBACA
2.7.1 Semakin banyak membaca semakin bertambah wawasan dan semakin memotivasi kita untuk sukses.
2.7.2 Dengan membaca, kita akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona.
2.7.3 Dengan membaca, kita akan mendapatkan banyak hikmah yang tanpa kita sadari terjadi dalam hidup kita.
2.7.4 Mengembangkan berbagai kepandaian yang kelak berguna untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
2.7.5 Kegiatan membaca yang dilakukan secara terampil, akan membukakan jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam , dan lorong keahlian yang lebar di masa depan.

2.8 USAHA-USAHA UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK MEMBACA KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA DI BANJARBARU
2.8.1 Mengadakan kompetisi seperti pemilihan raja dan ratu baca bagi pelajar atau mahasiswa yang paling banyak membaca.
2.8.2 Memperbanyak koordinasi perpustakaan keliling.
2.8.3 Meningkatkan peran keluarga terutama orang tua untuk menuntun anak sejak dini agar gemar membaca.
2.8.4 Memperbanyak taman bacaan
2.8.5 Mengolah perpustakaan menjadi tempat senyaman di rumah sendiri.
2.8.6 Mengemas bahan bacaan menjadi lebih menarik, baik isi maupun kualitas fisik buku.
2.8.7 Mengadakan bazar buku.
2.8.8 Mengadakan seminar tentang minat baca di kalangan pelajar dan mahasiswa.
2.8.9 Mengadakan pembagian buku gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
2.8.10 Mengadakan penyuluhan oleh pemerintah pada masyarakat tentang pentingnya membaca.
BAB 3 PENUTUP
3.1 SIMPULAN
3.1.1 Daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru cukup besar, meskipun masih ada beberapa pelajar dan mahasiswa yang minat bacanya kurang.
3.1.2 Pelajar SMP memiliki minat baca yang paling tinggi, sedangkan yang minat bacanya paling rendah adalah mahasiswa.
3.1.3 Daya tarik membaca kalah bersaing dengan kegiatan-kegiatan lain seperti menonton TV, bermain games, jalan-jalan, dan olahraga.
3.1.4 Jenis bacaan yang banyak diminati kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru adalah media cetak jenis majalah.
3.1.5 Kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru masih memiliki minat yang rendah untuk berkunjung ke perpustakaan.

3.2 SARAN
3.2.1 Kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru hendaknya lebih menyadari akan pentingnya membaca, sebagai bekal kesuksesan di masa depan.
3.2.2 Pemerintah dan pengelola perpustakaan hendaknya berperan aktif melaksanakan program-program untuk meningkatkan daya tarik membaca di Banjarbaru.
3.2.3 Masyarakat hendaknya berpartisipasi aktif dalam pembangunan fasilitas-fasilitas untuk membaca.
3.2.4 Sebaiknya orang tua mengajari kebiasaan membaca kepada anak sejak dini dan memberikan contoh gemar membaca kepada anaknya.
3.2.5 Penyelenggara pendidikan hendaknya lebih kreatif dalam memberikan pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik membaca .



DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Joni Lis. 2007. Dirimu Harta Karun yang Tak Ternilai. Bandung: Media Qalbu.
Gie, The Liang. 2004. Cara Belajar yang Baik bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lubis, Satria Hadi. 2007. Total Motivation. Yogyakarta: Pro You.
Zahler, Kathy A. 2001. 50 Cara Menuntun Anak agar Gemar Membaca. Jakarta: Prestasi Pustaka.


Oleh: Andita Putri dan Dewi Wulandari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar