Ilmu pengetahuan sosial atau yang lebih dikenal dengan nama IPS , sudah tidak asing lagi di kalangan kita.Pelajaran IPS, awalnya diperkenalkan kepada siswa sejak mereka duduk di kelas 3 pada bangku sekolah dasar, dengan tema lingkungan keluarga sebagai pelajaran awal. Namun, sekarang pelajaran IPS sudah diperkenalkan kepada siswa sejak mereka duduk di kelas 1 pada bangku sekolah dasar.Hal ini dikarenakan kurikulum yang sekarang digunakan adalah kurikulum berbasis kompetensi atau yang dikenal dengan istilah KBK.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, pelajaran IPS yang semula dikenal sebagai salah satu pelajaran yang tercantum di dalam UAS, kabarnya mulai tahun ajaran 2006/2007 akan ditingkatkan lagi menjadi pelajaran yang tercantum ke dalam UAN bersama dengan pelajaran IPA dan PPKN.
Hal-hal tersebut diatas merupakan salah satu bukti bahwa pelajaran IPS semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Pelajaran IPS kini telah dinilai penting oleh pemerintah, sehingga mereka akan memasukkannya menjadi salah satu pelajaran yang ada di dalam UAN.
Untuk apa belajar IPS?
Belajar IPS bukan hanya untuk mendapatkan nilai yang tinggi saja. Banyak manfaat di dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita dapatkan dengan belajar IPS.
Apa pentingnya ilmu ekonomi?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari penerapan ilmu ekonomi. Sebagai manusia, kita memiliki kebutuhan yang tidak terbatas, sebaliknya alat untuk memenuhi kebutuhan manusia sangatlah terbatas. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, yaitu “dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang maksimal”, maka manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Apa pentingnya ilmu geografi?
Setiap kejadian yang ada di permukaan bumi tidak lepas dari gejala-gejala geografi. Dengan mengetahui ilmu geografi, kita akan dapat melindungi bumi dari kerusakan.
Apa pentingnya ilmu sejarah
Kita tidak bisa hanya belajar dari pengalaman diri kita sendiri, tetapi juga dapat melalui pengalaman orang lain. Dengan mencontoh keberhasilan yang diraih oleh para tokoh sejarah, kita dapat menerapkannya untuk meraih kesuksesan. Sebagai contoh, pengusaha-pengusha sukses yang ada di Indonesia, dalam meraih kesuksesannya, mereka mencontoh pengalaman-pengalaman dari para tokoh sejarah.
Hal-hal tersebut di atas, hanyalah sebagian kecil dari banyaknya manfaat-manfaat yang dapat diambil dengan mempelajari ilmu pengetahuan sosial. Masih banyak lagi manfaat-manfaat yang sebenarnya dapat kita ambil dari pelajaran IPS. Jadi, sudah jelaskah untuk apa kita belajar IPS ?
Akan tetapi, yang menjadi pokok permasalahan saat ini, apakah tujuan dari pembelajaran IPS sudah sepenuhnya tercapai? Jawabnya tentu tidak. Tujuan dari pembelajaran IPS yang selama ini belum sepenuhnya tercapai dikarenakan adanya berbagai hambatan yang ada di dalam pembelajaran IPS. Hambatan-hambatan di dalam pembelajaran IPS, tidak terlepas dari pihak siswa sebagai objek pendidikan dan guru sebagai subjek pendidikan. Dari seluruh siswa, mungkin ada sebagian yang berpendapat bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang dinilai cukup sulit bahkan sangat sulit. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil ulangan blok kemarin yang kami anggap sangat mengecewakan. Munculnya anggapan-anggapan seperti ini, tidak terlepas dari berbagai sebab. Mereka yang menilai pelajaran IPS sangat sulit, tentunya memiliki berbagai kendala di dalam mempelajari IPS.
Banyaknya Materi
Ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar, kita hanya belajar IPS dengan 1 buku. Namun, di bangku SMP ini, kita belajar IPS dengan 3 buku, yaitu IPS(ekonomi), IPS(geografi), dan IPS(sejarah). Selain IPS, masih ada ada 1 pelajaran lagi yang mengalami perkembangan, yaitu IPA yang terbagi menjadi IPA(fisika) dan IPA(biologi). Dalam hal ini, IPS-lah yang memiliki pelajaran terbanyak, yaitu 3 mata pelajaran, sedangkan IPA hanya terdiri dari 2 mata pelajaran.
Dengan bertambahnya pelajaran yang ada di dalam IPS, bertambah pula materi-materi yang harus dipelajari. Banyaknya materi ini merupakan kendala kita dalam belajar IPS. Mengapa? Kita akan merasa malas belajar dan tidak bersemangat untuk belajar IPS ketika melihat banyaknya materi yang harus dipelajari bahkan harus dihapal. Bayangkan! Ketika akan mengikuti ujian kelulusan, kita harus mempelajari seluruh pelajaran IPS yang ada, dari kelas 1 sampai dengan kelas 3. Bisa kita bayangkan, berapa banyak buku yang harus dihapal dan dipelajari? Sanggupkah kita?
Kurangnya waktu pembelajaran
Banyaknya materi terkadang tidak sebanding dengan waktu pembelajaran IPS yang hanya 1 kali dalam seminggu. Mengapa dikatakan begitu? Materi semester yang ada di dalam pelajaran IPS terkadang tidak sempat dibahas habis oleh guru yang bersangkutan. Hal ini membuat beberapa guru mengambil tindakan, seperti menyuruh siswa untuk belajar sendiri atau membahas pelajaran tersebut di semester selanjutnya. Tindakan guru tersebut dinilai tepat dalam menghadapi masalah ini. Memang beginilah keadaannya , materi dan waktu bagaikan 2 banding 1.
Sulitnya menghapal
Kendala ini tidak hanya ada pada pelajaran IPS saja, pelajaran yang lain pun juga tidak mudah untuk dihapal. Namun diantara semua pelajaran, IPS-lah yang dinilai sebagai pelajaran yang paling sulit untuk dihapal. Mengapa? Selain karena banyaknya materi yang ada, kendala dalam menghapal IPS terletak pada hapalan yang berupa waktu, nama-nama tokoh, nama-nama tempat, dan lain sebagainya.
Hapalan berupa waktu
Hapalan waktu seperti tanggal, bulan, dan tahun terjadinya sesuatu, sangatlah sulit bagi siswa untuk menghapalnya. Hal ini dikarenakan banyaknya tanggal, bulan, dan tahun yang tercantum di dalam pelajaran tersebut, terutama pelajaran IPS(sejarah). Selain itu, dapat diambil contoh ketika kita menghapal waktu suatu insiden, kemudian kita hapal lagi waktu insiden lain, dan seterusnya. Hapalan yang telah kita hapal tersebut, tidak akan bertahan lama. 2 atau 3 hari ke depan, hapalan tersebut pasti sudah hilang dari benak kita karena masuknya hapalan-hapalan yang lain
Hapalan berupa nama tokoh
Kendala dalam menghapal nama-nama tokoh tidak jauh berbeda dengan menghapal waktu. Nama-nama tokoh dinilai sulit untuk dihapal karena struktur katanya yang rumit. Sebagai contoh, nama dari delegasi Belanda pada perundingan linggarjati dan nama dari pemimpin pertempuran di Sulawesi Selatan, yaitu Prof.Schermerhorn dan Wolter Monginsidi. Contoh ini hanyalah sebagian kecil saja dari banyaknya nama-nama tokoh yang sulit untuk dihapal di dalam pelajaran IPS.
Hapalan berupa nama-nama tempat
Kendala yang ada juga sama dengan hal tersebut di atas. Pelajaran IPS di kelas 3, tidak terbatas pada wilayah Indonesia saja, tetapi sudah mengarah ke dunia. Dalam hal ini, sangatlah sulit untuk menghapal nama-nama tempat tersebut. Seperti misalnya dalam menghapal nama-nama bentang alam yang ada di dunia, menghapal batas-batas suatu negara, menghapal nama-nama kota atau daerah di suatu negara, dan lain sebagainya..
Dengan demikian, sesulit apapun IPS, sudah tidak dapat kita pungkiri lagi karena memang beginilah kurikulum yang ada. Kita tidak dapat lagi mengubah kurikulum yang telah ditetapkan.
Akan tetapi, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, begitu pula dengan pelajaran IPS. Cara-cara yang selama ini ditempuh oleh guru, seperti belajar melalui surat kabar, tanya jawab, latihan soal, dan lain sebagainya, dinilai sangatlah bagus. Namun, seperti kata pepatah ”banyak jalan menuju roma”. Dengan kata lain, banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan di dalam belajar IPS.
Praktek, cara mudah dalam memahami IPS?
Bukan hanya pelajaran IPA saja yang memerlukan pratek. Meskipun tidak ada yang namanya laboratorium IPS, bukan berarti kita tidak dapat melakukan paraktek IPS.
Berbicara tentang praktek, yang dimaksud disini seperti misalnya, ketika siwa sedang belajar IPS, siswa hendaknya tidak hanya belajar di kelas saja, tetapi siswa langsung belajar ke objek pembelajaran. Sebagai contoh, siswa yang sedang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan bank, hendaknya melakukan praktek dengan pergi ke salah satu bank terdekat.
Akan tetapi, praktek ini tidak terlepas dari berbagai kendala, seperti masalah transportasi yang mengharuskan siswa untuk menguras kocek, masalah waktu yang tersedia, dan lain sebagainya.
Namun, praktek tidak hanya dapat dilakukan di luar sekolah saja, kita juga dapat melakukan praktek di dalam lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan memerankan peran. Sebagai contoh, ketika siswa sedang belajar sejarah. Selain dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa pun juga dapat memerankan tokoh-tokoh sejarah itu di depan kelas secara bergiliran. Dengan cara ini, siswa pun akan merasa lebih santai dan rileks dalam belajar. Selain itu, siswa juga akan lebih mudah dalam mengingat pelajaran. Hal ini karena mereka seolah-olah ikut terlibat langsung di dalam kejadian sejarah pada waktu itu.
Menonton televisi yang berkaitan dengan pembelajaran IPS
Sebenarnya hal ini sangat mudah di lakukan karena sudah tersedianya televisi di beberapa kelas. Selama ini guru belum pernah memutar kaset untuk pembelajaran IPS. Hal ini mungkin dikarenakan masih belum ada kaset untuk pelajaran IPS. Untuk lebih ke depannya lagi diharapkan agar tersedia kaset untuk pelajaran IPS. Dengan cara ini, sisiwa akan lebih rileks dan santai serta mudah didalam mempelajari IPS. Misalnya saja, jika kita menonton televisi kita mudah sekali mengingatnya, begitu pula diharapkan pada pembelajaran IPS.
Bertanya, cara mudah untuk lebih memahami seluk beluk di dalam pelajaran IPS?
Bukan IPS namanya jika tanpa seluk-beluk. Seluk-beluk yang dimaksudkan di sini, seperti contohnya seluk beluk mengenai peristiwa yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia, seluk beluk mengenai bentang alam di suatu negara, dan lain sebagainya.
Di dalam mempelajari seluk-beluk, siswa terkadang kurang begitu paham. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya di akhir penjelasan, guru menawarkan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti. Namun, yang menjadi permasalahan , mengapa hanya 1 atau 2 orang anak saja yang terlihat mengacungkan tangannya? Mengapa siswa lain terlihat enggan untuk bertanya? Selain dikarenakan oleh siswa tersebut sendiri, siswa merasa malas malas untuk bertanya karena tidak adanya dorongan atau motivasi agar mereka rajin bertanya.
Untuk memberikan motivasi pada murid agar mereka rajin bertanya, pernah ada seorang guru yang mengatasi hal ini dengan cara memberikan nilai tambah kepada murid yang bertanya. Hasilnya pun ternyata memuaskan, murid-murid yang awalnya enggan untuk bertanya, menjadi saling berebut dalam bertanya untuk mendapatkan nilai tambah tersebut.
Selain hal tersebut di atas masih banyak cara yang sebenarnya dapat kita lakukan agar dapat mempelajari pelajaran IPS dengan baik. Misalnya kita dapat mengadakan diskusi dengan teman sebangku, belajar kelompok, meringkas pelajaran, dan lain sebagainya. Untuk lebih ke depannya, kita berharap agar tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai sepenuhnya, tentunya dengan usaha keras dari kita semua.
Sabtu, 30 Juli 2011
Seberapa Sulitkah IPS?
Label:
cuap-cuap manfaat,
pengetahuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar