Tampilkan postingan dengan label pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 Januari 2012

Jumat, 30 September 2011

Softdrink dan Masalah pada Otot

Salam super! Memasuki bulan ke-10, HIMA PSPD berharap agar rekan mahasiswa semakin optimis dan sehat.

Softdrink, cola, atau minuman bersoda pasti sudah tak asing lagi bagi kita. Tak sedikit rekan mahasiswa yang memilih minum softdrink saat berkumpul seusai kuliah atau sekedar nongkrong di sebuah tempat makanfastfood misalnya.

Para ahli memperingatkan, minum terlalu banyak softdrink dapat menyebabkan penurunan kadar kalium atau yang disebut hipokalemia. Apakah hipokalemia itu? Konsentrasi kalium ekstrasel normalnya diatur dengan tepat kira-kira 4,2 mEq/L, jarang sekali naik atau turun lebih dari 0,3 mEq/L. Nah, pengaturan yang tepat ini sangatlah penting karena banyak sekali fungsi sel yang sensitif terhadap perubahan konsentrasi kalium ekstrasel ini. Ternyata sel kita kalau sudah sensitif lebih bahaya daripada mahasiswa yang sedang galau. Contoh: kalau kelebihan konsentrasi kalium ekstrasel (hiperkalemia) bisa mengakibatkan henti jantung, bahaya kan! Begitu juga kalau kehilangan sedikit kalium ekstrasel dapat menyebabkan hipokalemia yang tak kalah bahayanya apabila tidak ada respon kompensasi yang cepat dan tepat.

Sebuah studi menemukan penurunan kadar kalium dapat menyebabkan masalah pada fungsi otot yang vital, berupa kelemahan ringan atau lumpuh sementara. Studi kasus yang dijelaskan di International Journal of Clinical Practice edisi Juni 2009, mengatakan "Kita yanglebih banyak minum softdrink dibandingkan sebelumnya, akan mendapatkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk masalah gigi, demineralisasi tulang dan pengembangan sindroma metabolik dan diabetes”.

Ada banyak bukti bahwa konsumsi cola berlebihan mengarah ke hipokalemia. Dr. Elisaf mengatakan tiga bahan paling umum dalam cola yaitu glukosa, fruktosa dan kafein, dapat memberikan kontribusi pada hipokalemia. Peran masing-masing bahan dalam patofisiologi hipokalemia yang diinduksi cola belum ditentukan dan mungkin berbeda untuk setiap individu. Namun demikian, dalam sebagian besar kasus yang dikaji, kafein diperkirakan memainkan peran yang paling penting. Namun demikian, meskipun produk cola bebas kafein, masih pula dapat menyebabkan hipokalemia karena kandungan fruktosanya dapat menyebabkan diare," kata dr. Elisaf. (NFA).

Bagaimana sobat mahasiswa? Mari kita kurangi atau mungkin tinggalkan sama sekali yang namanyasoftdrink. Mahasiswa harus hidup sehat. Selama kita beraktivitas, bahkan tidur sekalipun, sel tubuh kita tidakpernah berhenti bekerja, metabolisme sel-sel terus berjalan dan air dalam tubuh membantu sel-sel bekerja. Jadi, mari kita bantu sel dengan mengonsumsi air putih 8 gelas perhari. Tahukah sobat? Dalam proses tumbuh kembang, berat fetus 90% terdiri dari air, pada bayi baru lahir 70-80%, sedangkan pada orang dewasa 50% (IKA FKUI). Otak dan darah adalah organ yang memiliki kandungan air paling tinggi. Wah, betapa pentingnya air! Mari minum air tapi jangan sembarang air, lalu, air yang seperti apakah? Ah, mahasiswa pasti sudahmengetahui syarat air yang sehat. Selamat minum air untuk selamatkan 100 trilyun sel tubuh! WASAKA!

Oleh: mahasiswi smt 5 yg memikirkan KTI

Read More......

Sabtu, 30 Juli 2011

Seberapa Sulitkah IPS?

Ilmu pengetahuan sosial atau yang lebih dikenal dengan nama IPS , sudah tidak asing lagi di kalangan kita.Pelajaran IPS, awalnya diperkenalkan kepada siswa sejak mereka duduk di kelas 3 pada bangku sekolah dasar, dengan tema lingkungan keluarga sebagai pelajaran awal. Namun, sekarang pelajaran IPS sudah diperkenalkan kepada siswa sejak mereka duduk di kelas 1 pada bangku sekolah dasar.Hal ini dikarenakan kurikulum yang sekarang digunakan adalah kurikulum berbasis kompetensi atau yang dikenal dengan istilah KBK.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, pelajaran IPS yang semula dikenal sebagai salah satu pelajaran yang tercantum di dalam UAS, kabarnya mulai tahun ajaran 2006/2007 akan ditingkatkan lagi menjadi pelajaran yang tercantum ke dalam UAN bersama dengan pelajaran IPA dan PPKN.
Hal-hal tersebut diatas merupakan salah satu bukti bahwa pelajaran IPS semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Pelajaran IPS kini telah dinilai penting oleh pemerintah, sehingga mereka akan memasukkannya menjadi salah satu pelajaran yang ada di dalam UAN.
Untuk apa belajar IPS?
Belajar IPS bukan hanya untuk mendapatkan nilai yang tinggi saja. Banyak manfaat di dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita dapatkan dengan belajar IPS.
Apa pentingnya ilmu ekonomi?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari penerapan ilmu ekonomi. Sebagai manusia, kita memiliki kebutuhan yang tidak terbatas, sebaliknya alat untuk memenuhi kebutuhan manusia sangatlah terbatas. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, yaitu “dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang maksimal”, maka manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Apa pentingnya ilmu geografi?
Setiap kejadian yang ada di permukaan bumi tidak lepas dari gejala-gejala geografi. Dengan mengetahui ilmu geografi, kita akan dapat melindungi bumi dari kerusakan.
Apa pentingnya ilmu sejarah
Kita tidak bisa hanya belajar dari pengalaman diri kita sendiri, tetapi juga dapat melalui pengalaman orang lain. Dengan mencontoh keberhasilan yang diraih oleh para tokoh sejarah, kita dapat menerapkannya untuk meraih kesuksesan. Sebagai contoh, pengusaha-pengusha sukses yang ada di Indonesia, dalam meraih kesuksesannya, mereka mencontoh pengalaman-pengalaman dari para tokoh sejarah.
Hal-hal tersebut di atas, hanyalah sebagian kecil dari banyaknya manfaat-manfaat yang dapat diambil dengan mempelajari ilmu pengetahuan sosial. Masih banyak lagi manfaat-manfaat yang sebenarnya dapat kita ambil dari pelajaran IPS. Jadi, sudah jelaskah untuk apa kita belajar IPS ?
Akan tetapi, yang menjadi pokok permasalahan saat ini, apakah tujuan dari pembelajaran IPS sudah sepenuhnya tercapai? Jawabnya tentu tidak. Tujuan dari pembelajaran IPS yang selama ini belum sepenuhnya tercapai dikarenakan adanya berbagai hambatan yang ada di dalam pembelajaran IPS. Hambatan-hambatan di dalam pembelajaran IPS, tidak terlepas dari pihak siswa sebagai objek pendidikan dan guru sebagai subjek pendidikan. Dari seluruh siswa, mungkin ada sebagian yang berpendapat bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang dinilai cukup sulit bahkan sangat sulit. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil ulangan blok kemarin yang kami anggap sangat mengecewakan. Munculnya anggapan-anggapan seperti ini, tidak terlepas dari berbagai sebab. Mereka yang menilai pelajaran IPS sangat sulit, tentunya memiliki berbagai kendala di dalam mempelajari IPS.
Banyaknya Materi
Ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar, kita hanya belajar IPS dengan 1 buku. Namun, di bangku SMP ini, kita belajar IPS dengan 3 buku, yaitu IPS(ekonomi), IPS(geografi), dan IPS(sejarah). Selain IPS, masih ada ada 1 pelajaran lagi yang mengalami perkembangan, yaitu IPA yang terbagi menjadi IPA(fisika) dan IPA(biologi). Dalam hal ini, IPS-lah yang memiliki pelajaran terbanyak, yaitu 3 mata pelajaran, sedangkan IPA hanya terdiri dari 2 mata pelajaran.
Dengan bertambahnya pelajaran yang ada di dalam IPS, bertambah pula materi-materi yang harus dipelajari. Banyaknya materi ini merupakan kendala kita dalam belajar IPS. Mengapa? Kita akan merasa malas belajar dan tidak bersemangat untuk belajar IPS ketika melihat banyaknya materi yang harus dipelajari bahkan harus dihapal. Bayangkan! Ketika akan mengikuti ujian kelulusan, kita harus mempelajari seluruh pelajaran IPS yang ada, dari kelas 1 sampai dengan kelas 3. Bisa kita bayangkan, berapa banyak buku yang harus dihapal dan dipelajari? Sanggupkah kita?
Kurangnya waktu pembelajaran
Banyaknya materi terkadang tidak sebanding dengan waktu pembelajaran IPS yang hanya 1 kali dalam seminggu. Mengapa dikatakan begitu? Materi semester yang ada di dalam pelajaran IPS terkadang tidak sempat dibahas habis oleh guru yang bersangkutan. Hal ini membuat beberapa guru mengambil tindakan, seperti menyuruh siswa untuk belajar sendiri atau membahas pelajaran tersebut di semester selanjutnya. Tindakan guru tersebut dinilai tepat dalam menghadapi masalah ini. Memang beginilah keadaannya , materi dan waktu bagaikan 2 banding 1.
Sulitnya menghapal
Kendala ini tidak hanya ada pada pelajaran IPS saja, pelajaran yang lain pun juga tidak mudah untuk dihapal. Namun diantara semua pelajaran, IPS-lah yang dinilai sebagai pelajaran yang paling sulit untuk dihapal. Mengapa? Selain karena banyaknya materi yang ada, kendala dalam menghapal IPS terletak pada hapalan yang berupa waktu, nama-nama tokoh, nama-nama tempat, dan lain sebagainya.

Hapalan berupa waktu
Hapalan waktu seperti tanggal, bulan, dan tahun terjadinya sesuatu, sangatlah sulit bagi siswa untuk menghapalnya. Hal ini dikarenakan banyaknya tanggal, bulan, dan tahun yang tercantum di dalam pelajaran tersebut, terutama pelajaran IPS(sejarah). Selain itu, dapat diambil contoh ketika kita menghapal waktu suatu insiden, kemudian kita hapal lagi waktu insiden lain, dan seterusnya. Hapalan yang telah kita hapal tersebut, tidak akan bertahan lama. 2 atau 3 hari ke depan, hapalan tersebut pasti sudah hilang dari benak kita karena masuknya hapalan-hapalan yang lain
Hapalan berupa nama tokoh
Kendala dalam menghapal nama-nama tokoh tidak jauh berbeda dengan menghapal waktu. Nama-nama tokoh dinilai sulit untuk dihapal karena struktur katanya yang rumit. Sebagai contoh, nama dari delegasi Belanda pada perundingan linggarjati dan nama dari pemimpin pertempuran di Sulawesi Selatan, yaitu Prof.Schermerhorn dan Wolter Monginsidi. Contoh ini hanyalah sebagian kecil saja dari banyaknya nama-nama tokoh yang sulit untuk dihapal di dalam pelajaran IPS.
Hapalan berupa nama-nama tempat
Kendala yang ada juga sama dengan hal tersebut di atas. Pelajaran IPS di kelas 3, tidak terbatas pada wilayah Indonesia saja, tetapi sudah mengarah ke dunia. Dalam hal ini, sangatlah sulit untuk menghapal nama-nama tempat tersebut. Seperti misalnya dalam menghapal nama-nama bentang alam yang ada di dunia, menghapal batas-batas suatu negara, menghapal nama-nama kota atau daerah di suatu negara, dan lain sebagainya..

Dengan demikian, sesulit apapun IPS, sudah tidak dapat kita pungkiri lagi karena memang beginilah kurikulum yang ada. Kita tidak dapat lagi mengubah kurikulum yang telah ditetapkan.
Akan tetapi, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, begitu pula dengan pelajaran IPS. Cara-cara yang selama ini ditempuh oleh guru, seperti belajar melalui surat kabar, tanya jawab, latihan soal, dan lain sebagainya, dinilai sangatlah bagus. Namun, seperti kata pepatah ”banyak jalan menuju roma”. Dengan kata lain, banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan di dalam belajar IPS.
Praktek, cara mudah dalam memahami IPS?
Bukan hanya pelajaran IPA saja yang memerlukan pratek. Meskipun tidak ada yang namanya laboratorium IPS, bukan berarti kita tidak dapat melakukan paraktek IPS.
Berbicara tentang praktek, yang dimaksud disini seperti misalnya, ketika siwa sedang belajar IPS, siswa hendaknya tidak hanya belajar di kelas saja, tetapi siswa langsung belajar ke objek pembelajaran. Sebagai contoh, siswa yang sedang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan bank, hendaknya melakukan praktek dengan pergi ke salah satu bank terdekat.
Akan tetapi, praktek ini tidak terlepas dari berbagai kendala, seperti masalah transportasi yang mengharuskan siswa untuk menguras kocek, masalah waktu yang tersedia, dan lain sebagainya.
Namun, praktek tidak hanya dapat dilakukan di luar sekolah saja, kita juga dapat melakukan praktek di dalam lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan memerankan peran. Sebagai contoh, ketika siswa sedang belajar sejarah. Selain dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa pun juga dapat memerankan tokoh-tokoh sejarah itu di depan kelas secara bergiliran. Dengan cara ini, siswa pun akan merasa lebih santai dan rileks dalam belajar. Selain itu, siswa juga akan lebih mudah dalam mengingat pelajaran. Hal ini karena mereka seolah-olah ikut terlibat langsung di dalam kejadian sejarah pada waktu itu.
Menonton televisi yang berkaitan dengan pembelajaran IPS
Sebenarnya hal ini sangat mudah di lakukan karena sudah tersedianya televisi di beberapa kelas. Selama ini guru belum pernah memutar kaset untuk pembelajaran IPS. Hal ini mungkin dikarenakan masih belum ada kaset untuk pelajaran IPS. Untuk lebih ke depannya lagi diharapkan agar tersedia kaset untuk pelajaran IPS. Dengan cara ini, sisiwa akan lebih rileks dan santai serta mudah didalam mempelajari IPS. Misalnya saja, jika kita menonton televisi kita mudah sekali mengingatnya, begitu pula diharapkan pada pembelajaran IPS.
Bertanya, cara mudah untuk lebih memahami seluk beluk di dalam pelajaran IPS?
Bukan IPS namanya jika tanpa seluk-beluk. Seluk-beluk yang dimaksudkan di sini, seperti contohnya seluk beluk mengenai peristiwa yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia, seluk beluk mengenai bentang alam di suatu negara, dan lain sebagainya.
Di dalam mempelajari seluk-beluk, siswa terkadang kurang begitu paham. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya di akhir penjelasan, guru menawarkan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti. Namun, yang menjadi permasalahan , mengapa hanya 1 atau 2 orang anak saja yang terlihat mengacungkan tangannya? Mengapa siswa lain terlihat enggan untuk bertanya? Selain dikarenakan oleh siswa tersebut sendiri, siswa merasa malas malas untuk bertanya karena tidak adanya dorongan atau motivasi agar mereka rajin bertanya.
Untuk memberikan motivasi pada murid agar mereka rajin bertanya, pernah ada seorang guru yang mengatasi hal ini dengan cara memberikan nilai tambah kepada murid yang bertanya. Hasilnya pun ternyata memuaskan, murid-murid yang awalnya enggan untuk bertanya, menjadi saling berebut dalam bertanya untuk mendapatkan nilai tambah tersebut.
Selain hal tersebut di atas masih banyak cara yang sebenarnya dapat kita lakukan agar dapat mempelajari pelajaran IPS dengan baik. Misalnya kita dapat mengadakan diskusi dengan teman sebangku, belajar kelompok, meringkas pelajaran, dan lain sebagainya. Untuk lebih ke depannya, kita berharap agar tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai sepenuhnya, tentunya dengan usaha keras dari kita semua.

Read More......

Daya Tarik Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1.1.1 Membaca sebagai keterampilan belajar yang pertama dan utama yang harus dikuasai setiap pelajar dan mahasiswa.
1.1.2 Sekitar 85 % dari proses belajar meliputi membaca. Untuk mencapai kesuksesan belajar, terlebih dahulu diperlukan kesuksesan membaca.
1.1.3 Kegiatan membaca tidak dapat diganti dengan kegiatan lainnya. Pelajar dan mahasiswa tidak mungkin lulus ujian tanpa membaca buku.
1.1.4 Masih rendahnya tingkat kelulusan di Indonesia yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat baca kalangan pelajar dan mahasiswa.
1.1.5 Masih adanya masyarakat di daerah pedalaman yang buta huruf.

1.2 PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1.2.1 Seberapa besar daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?
1.2.2 Apakah daya tarik membaca kalangan pelajar khususnya pelajar SD, SMP, dan SMA atau yang sederajat lebih tinggi daripada daya tarik membaca kalangan mahasiswa, atau sebaliknya?
1.2.3 Apa yang menyebabkan tinggi atau rendahnya daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?
1.2.4 Apakah kegiatan yang lebih banyak disukai kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru selain membaca?
1.2.5 Apakah jenis bacaan yang paling banyak disukai kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?
1.2.6 Bagaimana cara meningkatkan daya tarik membaca terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru?




1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.1.1 Mengetahui seberapa besar daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.1.2 Membandingkan daya tarik membaca antara kalangan mahasiswa dengan kalangan pelajar khususnya pelajar SD, SMP, dan SMA atau yang sederajat.
1.3.1.3 Mengungkap berbagai faktor penyebab tinggi atau rendahnya daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.1.4 Menganalisis berbagai strategi untuk meningkatkan daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Untuk kepentingan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru sebagai generasi penerus bangsa dalam meraih kesuksesan di masa yang akan datang.
1.3.2.2 Memberikan pemahaman yang menyeluruh akan pentingnya membaca.
1.3.2.3 Meningkatkan daya tarik membaca terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru.
1.3.2.4 Meningkatkan minat pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru untuk pergi ke perpustakaan.
1.3.2.5 Mendorong perkembangan kota Banjarbaru sebagai kota pendidikan.

1.4 METODE PENELITIAN
1.4.1 Wawancara
1.4.2 Penyebaran kuesioner
1.4.3 Observasi
1.4.4 Buku-buku literatur
1.4.5 Sumber-sumber bacaan dari media cetak dan media elektronik.
1.5 SUMBER DATA
1.5.1 Wawancara
1.5.1.1 Waktu : Rabu, 26 Maret 2008
1.5.1.2 Tempat : Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru
1.5.1.3 Narasumber : Bapak Badarudin, S.Sos, M.Pd, kepala Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru
1.5.2 Penyebaran kuesioner
1.5.1.1 Waktu : Rabu, 26 Maret 2008 s.d. Jumat 28 Maret 2008
1.5.1.2 Tempat :
1.5.1.2.1 SDN Loktabat 1 Banjarbaru
1.5.1.2.2 SDN Loktabat 2 Banjarbaru
1.5.1.2.3 SMP Negeri 1 Banjarbaru
1.5.1.2.4 SMA Negeri 1 Banjarbaru
1.5.1.2.5 SMA Negeri 2 Banjarbaru
1.5.1.2.6 SMA PGRI 1 Banjarbaru
1.5.1.2.7 SMA PGRI 2 Banjarbaru
1.5.1.2.8 Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
1.5.1.2.9 STMIK Banjarbaru
1.5.1.3 Objek :
1.5.1.3.1 17 siswa-siswi Sekolah Dasar
1.5.1.3.2 20 siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama
1.5.1.3.3 38 siswa-siswi Sekolah Menengah Atas
1.5.1.3.4 34 mahasiswa-mahasiswi
1.5.3 Buku-buku literatur
1.5.4 Media cetak
1.5.5 Media elektronik


1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Karya tulis ini disusun dengan urutan sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang masalah
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.5 Sumber Data
1.6 Sitematika Pembahasan
Bab 2 Isi
2.1 Pengertian Membaca
2.2 Jenis-Jenis Membaca
2.3 Daya Tarik Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengeruhi Kegiatan Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru
2.5 Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru sebagai Sarana Membaca Bagi Kalangan Pelajar dan Mahasiswa
2.6 Teknik-Teknik dalam Membaca
2.7 Manfaat-Manfaat Membaca
2.8 Usaha-Usaha untuk Meningkatkan Daya Tarik Membaca Kalangan Pelajar dan Mahasiswa di Banjarbaru
Bab 3 Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran






BAB 2 ISI
2.1 PENGERTIAN MEMBACA
Membaca adalah mendapatkan dari buku apa yang dimaksudkan oleh penulisnya atau kegiatan memahami maksud dari kata-kata yang dituliskan dalam bentuk alinea-alinea, gambar, grafik, kurva, dan simbol-simbol tertulis lainnya. Definisi yang lebih luas lagi, membaca merupakan hubungan timbal balik antara individu secara total dengan informasi simbolik yang didapatinya selama membaca.
Membaca merupakan bagian dari proses visional belajar. Berikut adalah 7 bagian penting dari proses membaca :
Pengenalan
Sebelum kegiatan membaca tersebut bisa dipahami sepenuhnya, terlebih dahulu pembaca mengenal rangkaian abjad, pengucapan, dan penyusunan huruf-huruf. Langkah ini berlangsung sebelum kegiatan membaca secara fisik dimulai.
Asimilasi
Proses ini melibatkan kemampuan sensorik alat indra yang menerima pantulan warna dari huruf-huruf yang dibaca yang diteruskan ke pusat syaraf mata untuk kemudian diterjemahkan menjadi informasi yang bermakna dan bisa dipahami apa maksud dari rangkaian lambang-lambang itu.
Intra-integrasi
Tahapan ini merupakan rangkaian proses dasar yang menghubungkan semua bagian informasi yang sedang dibaca dengan seluruh bagian lain yang layak untuk disambungkan, sehingga terbentuk kesan atau gambaran umum yang bermakna komprehensif dan teks bisa memahami apa yang sedang diperbincangkan.
Ekstra-integrasi
Proses yang ditempuh pada tahapan ini meliputi analisis, kritik, apresiasi, seleksi, kesan indrawi, empati, dan penolakan. Selanjutnya selama proses ini berlangsung pembaca membawa seluruh pengetahuan yang dimilikinya sebelumnya ke pengetahuan baru yang sedang dibacanya, untuk kemudian membuat hubungan yang layak dan perbandingan logis yang membantunya untuk menangkap maksud dari pengetahuan yang baru tersebut.
Penyimpanan
Biasanya yang disimpan adalah informasi dasar, terkadang proses penyimpanan ini saja kurang memadai untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Terkadang masalah tersulit yang kerapkali dihadapi oleh pembaca adalah masalah yang timbul justru berasal dari kesulitan untuk mengeluarkan kembali informasi atau pengetahuan yang telah disimpan itu. Untuk mengatasi kelemahan ini, biasanya proses penyimpanan selalu dikuti dengan proses mengingat.
Mengingat
Kemampuan ini ditujukan untuk mendapatkan kembali sesuatu yang dibutuhkan pada waktu itu dari hal apa saja yang telah dismpan sebelumnya, terutama pada saat penting.
Komunikasi
Berisikan kegiatan untuk segera memilah informasi yang baru didapat, apakah layak dipertimbangkan atau hanya hiburan semata, kemudian dilanjutkan dengan proses yang lebih mendasar, berpikir, dan menghayati sepenuhnya informai atau pengetahuan baru itu.

2.2 JENIS-JENIS MEMBACA
2.2.1 Kegiatan Membaca
Kegiatan membaca dapat dibedakan menjadi 3 ragam, yaitu :
2.2.1.1 Membaca Ragam Hiburan
Ini adalah membaca cerita-cerita seperti dalam novel, majalah, atau hiburan. Pembacaan dilakukan secara urut dari awal cerita sampai tahap akhir. Tujuannya untuk menikmati cerita itu dan menghargai kemampuan pengarang mengolah alur kisahnya sehingga merupakan kebulatan yang indah, selesai, atau mencapai puncaknya. Membaca ragam hiburan ini mudah dilakukan karena tidak memerlukan latar belakang pengetahuan tertentu, kisahnya mengenai peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, jalurnya dalam bentuk penceritaan yang umumnya mengikuti urutan waktu, dan tidak memuat berbagai pengertian yang memerlukan istilah-istilah teknis.
2.2.1.2 Membaca Ragam Sepintas
Ini adalah membaca secara cepat yang kadang-kadang disertai lompatan-lompatan terhadap bahan bacaan. Pembacaan dapat dilakukan ke depan, ke belakang, atau secara silang-menyilang. Tujuannya untuk memperoleh gambaran selayang pandang mengenai apa yang diuraikan dalam bahan bacaan atau untuk menemukan suatu keterangan yang memang sejak semula dicari dalam bahan bacaan itu.
2.2.1.3 Membaca Ragam Belajar
Ini adalah membaca buku pelajaran dan bahan bacaan lainnya dalam bidang pengetahuan. Pembacaan dilakukan secara cermat dan bila perlu diulang beberapa kali. Tujuannya untuk menangkap, memahami, dan mengingat berbagai pengetahuan dalam suatu cabang ilmu. Membaca ragam belajar agak sukar dilakukan karena memerlukan latar belakang pengetahuan tertentu.
2.2.2 Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca buku untuk memahami isinya dapat dibedakan dalam 3 macam, yaitu :
2.2.2.1 Membaca Tersurat (to Read the Lines)
Membaca tersurat berarti membaca baris-baris (kalimat). Dalam memahami bacaan, kita hanya memperoleh pemahaman berdsarkan baris-baris kalimat yang tertulis saja. Dan kita tidak membuat kesimpulan mengenai apa yang tidak tertulis dalam pernyataan tersurat.
2.2.2.2 Membaca Tersirat (to Read Between the Lines)
Membaca tersirat berarti membaca sesuatu diantara baris-baris (kalimat). Dalam memahami bacaan, kita berusaha mencari pengertian yang tersirat siantara pernyataan-pernyataan yang tertulis. Kita dapat menyimpulkan hal yang tidak secara tegas dikemukakan dalam kalimat.
2.2.2.3 Membaca Tersorot (to Read Beyond the Lines)
Membaca tersorot berarti membaca sesuatu di seberang baris-baris (kalimat). Kita dapat membayangkan kemungkinan menerapkan gagasan yang dibaca dari suatu pernyataan ke dalam suatu keadaan nyata untuk memecahkan persoalan.
2.2.3 Pendekatan Membaca
Pendekatan membaca yang umum dilakukan ada 4 cara, yaitu :
2.2.3.1 Kecepatan Reguler
Teknik membaca yang relatif lambat, membaca baris demi baris, dan terkadang mengeja kata demi kata dengan `suara tersembunyi`, biasanya teknik ini dilakukan pada bagian yang agak sukar dicerna, atau membacanya hanya untuk hiburan semata atau membaca kisah-kisah lucu, humor, puisi, posa lirik, dan naskah drama.
2.2.3.2 Membaca dengan Melihat Cepat (Skimming)
Membaca dengan cara ini dikhusukan pada bagian-bagian tertentu yang ingin diliput, saat melakukan tinjauan umum dan tinjauan pendahuluan. Dilakukan dengan mendapati bagian inti yang dicari, kemudian membandingkan beberapa teks lainnya untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh. Sebaiknya kemampuan skimming ini terus diasah dan dialihkan untuk membaca keseharian.

2.2.3.3 Membaca dengan Sekilas (Scanning)
Cara membaca ini ketika sedang membalik-balikan halaman koran, atau untuk tinjauan umum yang menyeluruh dengan menetapkan bagian-bagian mana yang akan diliput, biasanya hanya berhubungan dengan gambar, grafik, tabel, kurva, dan diagram-diagram.
2.2.3.4 Membaca dengan Kecepatan Tinggi (Warpspeed)
Teknik ini dikenal dengan cara menyapu halaman dengan gerakan mata yang cepat, diperlukan hanya beberapa viksasi pada setiap halaaman dengan gerakan vertikal-horizontal dengan alat bantu visual. Kecepatan membaca yang begitu cepat ini semakin meningkatkan konsentrasi.

2.3 DAYA TARIK MEMBACA KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA DI BANJARBARU
2.3.1 Daya Tarik Membaca Pelajar
2.3.1.1 Pelajar SD
Dari grafik persentasi daya tarik membaca pelajar SD dapat diketahui bahwa:
76 % suka membaca
18 % kurang suka membaca
6 % tidak suka membaca
2.3.1.2 Pelajar SMP
Dari grafik persentasi daya tarik membaca pelajar SMP dapat diketahui bahwa :
80 % suka membaca
15 % kurang suka membaca
5 % tidak suka membaca
2.3.1.3 Pelajar SMA
Dari grafik persentasi daya tarik membaca pelajar SMA dapat diketahui bahwa :
76 % suka membaca
18 % kurang suka membaca
6 % tidak suka membaca

2.3.2 Daya Tarik Membaca Mahasiswa
Dari grafik persentasi daya tarik membaca Mahasiswa dapat diketahui bahwa:
65 % suka membaca
30 % kurang suka membaca
5 % tidak suka membaca

2.3.3 Alasan Membaca
Dari grafik, dapat diketahui berbagai alasan para pelajar dan mahasiswa yang suka membaca :
2.3.3.1 Untuk memeperoleh pengetahuan
2.3.3.2 Untuk kesenangan
2.3.3.3 Untuk mengisi waktu luang

2.3.4 Alasan Kurang dan Tidak Suka Membaca
Dari grafik dapat diketahui berbagai alasan para pelajar dan mahasiswa yang kurang dan tidak suka membaca :
2.3.4.1 Kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih menarik dibandingkan membaca :
38 % menonton TV
22 % bermain games
19 % olahraga
21 % jalan-jalan
2.3.4.2 Karena sibuk
2.3.4.3 Membosankan

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MEMBACA KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA DI BANJARBARU
2.4.3 Tempat
Dari grafik, dapat diketahui tempat yang dianggap paling nyaman untuk membaca bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
85 % rumah
13 % perpustakaan
2 % alam terbuka

2.4.4 Jenis Bacaan
Dari grafik, dapat diketahui jenis bacaan yang paling diminati kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
59 % buku
41 % media cetak
Untuk buku :
34 % novel
33 % komik
27 % pengetahuan
6 % pelajaran
Untuk media cetak
54 % majalah
30 % koran
16 % tabloid

2.4.5 Posisi Tubuh
Dari grafik, dapat diketahui posisi tubuh yang dinilai nyaman untuk membaca bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
53 % duduk
45 % berbaring atau tengkurap
2 % berdiri

2.4.6 Kejenuhan
Dari grafik, dapat diketahui cara mengatasi kejenuhan dalam membaca bagi kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru :
76 % istirahat sejenak
16 % menundanya
8 % meninggalkannya

2.5 PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH BANJARBARU SEBAGAI SARANA MEMBACA BAGI KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA
Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru didirikan pada tanggal 20 April 2002 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 dan diketuai oleh bapak Badarudin, S.Sos, M.Pd.
Jumlah anggota Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru meningkat dari tahun ke tahun. Sampai tahun 2008, ada 1287 orang yang aktif menjadi anggota Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru. Adapun jumlah anggota terbanyak pertama ditempati oleh mahasiswa, terbanyak kedua ditempati oleh pelajar, dan sisanya adalah masyarakat umum. Jumlah pengunjung perharinya tidak menentu, mulai dari 20 orang sampai 50 orang lebih.
Jika dibandingkan dengan tempat hiburan lain, perpustakaan masih kalah bersaing merebut hati para pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru. Dari grafik kuantitas kunjungan para pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru ke Perpustakaan, dapat diketahui bahwa :
88 % kadang-kadang pergi ke perpustakaan
10 % sering pergi ke perpustakaan
2 % tidak pernah pergi ke perpustakaan
Untuk meningkatkan daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru, Perpustakaan Umum Daerah Banjarbaru mengadakan pemilihan raja dan ratu baca bagi anggota yang dinilai paling rajin membaca. Pemilihan ini diadakan setipa tahun pada bulan April dan Oktober. Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang telah dipilih dan didasarkan pada berbagai kriteria, seperti kuantitas kunjungan, kuantitas peminjaman, dan tidak pernah melanggar peraturan tata tertib.

2.6 TEKNIK-TEKNIK DALAM MEMBACA
2.6.1 Teknik Membaca Ragam Belajar
Pengertian membaca ragam belajar telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah 3 macam teknik membaca ragam belajar :
2.6.1.1 Membaca buku dari pagina pertama sampai terakhir secara berturut-turut. Ini adalah cara yang umum digunakan.
2.6.1.2 Membaca dari permulaan, tetapi selama buku tersebut belum selesai dibaca, kita harus mengulang membacanya lagi dari permulaan.
2.6.1.3 Membaca buku secara melompat-lompat atau tidak urut.
2.6.2 Teknik Memahami Bacaan
2.6.2.1 Jadilah pembaca yang aktif.
Untuk menjadi pembaca yang aktif, gunakan 5W + 1H : Who? Why? What? Where? When? How? Untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam sekaligus melibatkan diri secara aktif dalam setiap kejadian dan proses yang ada dalam buku.
2.6.2.2 Bacalah gagasannya, bukan kata-katanya.
Teknik ini dilakukan dengan membuat fiksasi dari beberapa kata untuk mendapatkan makna gagasannya. Dengan menemukan gagasan-gagasan inti dari setiap paragraf, otak akan lebih nyaman untuk mengolah informasi yang terpisah-pisah itu untuk mengintegrasikannya kembali menjadi informasi baru yang menyeluruh.
2.6.2.3 Libatkan seluruh indra.
Merasakan, mencicipi, meraba, melihat, dan mendengarkan setiap kejadian, proses, informasi, berita, dan contoh-contoh yang terdapat dalam buku akn meningkatkan pemahaman.

2.7 MANFAAT-MANFAAT MEMBACA
2.7.1 Semakin banyak membaca semakin bertambah wawasan dan semakin memotivasi kita untuk sukses.
2.7.2 Dengan membaca, kita akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona.
2.7.3 Dengan membaca, kita akan mendapatkan banyak hikmah yang tanpa kita sadari terjadi dalam hidup kita.
2.7.4 Mengembangkan berbagai kepandaian yang kelak berguna untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
2.7.5 Kegiatan membaca yang dilakukan secara terampil, akan membukakan jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam , dan lorong keahlian yang lebar di masa depan.

2.8 USAHA-USAHA UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK MEMBACA KALANGAN PELAJAR DAN MAHASISWA DI BANJARBARU
2.8.1 Mengadakan kompetisi seperti pemilihan raja dan ratu baca bagi pelajar atau mahasiswa yang paling banyak membaca.
2.8.2 Memperbanyak koordinasi perpustakaan keliling.
2.8.3 Meningkatkan peran keluarga terutama orang tua untuk menuntun anak sejak dini agar gemar membaca.
2.8.4 Memperbanyak taman bacaan
2.8.5 Mengolah perpustakaan menjadi tempat senyaman di rumah sendiri.
2.8.6 Mengemas bahan bacaan menjadi lebih menarik, baik isi maupun kualitas fisik buku.
2.8.7 Mengadakan bazar buku.
2.8.8 Mengadakan seminar tentang minat baca di kalangan pelajar dan mahasiswa.
2.8.9 Mengadakan pembagian buku gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
2.8.10 Mengadakan penyuluhan oleh pemerintah pada masyarakat tentang pentingnya membaca.
BAB 3 PENUTUP
3.1 SIMPULAN
3.1.1 Daya tarik membaca kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru cukup besar, meskipun masih ada beberapa pelajar dan mahasiswa yang minat bacanya kurang.
3.1.2 Pelajar SMP memiliki minat baca yang paling tinggi, sedangkan yang minat bacanya paling rendah adalah mahasiswa.
3.1.3 Daya tarik membaca kalah bersaing dengan kegiatan-kegiatan lain seperti menonton TV, bermain games, jalan-jalan, dan olahraga.
3.1.4 Jenis bacaan yang banyak diminati kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru adalah media cetak jenis majalah.
3.1.5 Kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru masih memiliki minat yang rendah untuk berkunjung ke perpustakaan.

3.2 SARAN
3.2.1 Kalangan pelajar dan mahasiswa di Banjarbaru hendaknya lebih menyadari akan pentingnya membaca, sebagai bekal kesuksesan di masa depan.
3.2.2 Pemerintah dan pengelola perpustakaan hendaknya berperan aktif melaksanakan program-program untuk meningkatkan daya tarik membaca di Banjarbaru.
3.2.3 Masyarakat hendaknya berpartisipasi aktif dalam pembangunan fasilitas-fasilitas untuk membaca.
3.2.4 Sebaiknya orang tua mengajari kebiasaan membaca kepada anak sejak dini dan memberikan contoh gemar membaca kepada anaknya.
3.2.5 Penyelenggara pendidikan hendaknya lebih kreatif dalam memberikan pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik membaca .



DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Joni Lis. 2007. Dirimu Harta Karun yang Tak Ternilai. Bandung: Media Qalbu.
Gie, The Liang. 2004. Cara Belajar yang Baik bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lubis, Satria Hadi. 2007. Total Motivation. Yogyakarta: Pro You.
Zahler, Kathy A. 2001. 50 Cara Menuntun Anak agar Gemar Membaca. Jakarta: Prestasi Pustaka.


Oleh: Andita Putri dan Dewi Wulandari

Read More......

Sabtu, 02 April 2011

Kenali Kami!!! Himpunan Tanaman Glikosida Jantung

Hmm… glikosida jantung??? Sebelum kalian berkenalan lebih jauh dengan kami, terlebih dahulu kami akan memberikan pidato hangat mengenai tanaman obat. Perhatikanlah teman-teman!123

Penggunaan tanaman obat merupakan salah satu cara pengobatan tradisional. WHO saja telah menaruh perhatian kepada pengobatan tradisional ini sejak tahun 1972. Bahkan di Geneva, telah terbentuk kelompok kerja dengan pendekatan lebih realistik mengadakan evaluasi secara modern memacu integrasi pengetahuan tentang pengobatan tradisional dengan pengetahuan kedokteran modern.

Ada beberapa teori mengenai penggunaan tanaman obat dengan kesembuhan penyakit seseorang. Pertama, teori sugesti atau autohipnosis. Dalam teori ini, dikatakan bahwa homeostasis dipertahankan SSO (sistem saraf otonom). Sakit dihubungkan dengan meningkatnya tonus paraimpatik. Sebaliknya, kesembuhan adalah pengaruh peningkatan tonus simpatik (Lex, 1977). Kedua, teori homeopati atau similia similibus curentur yang berarti sesuatu yang serupa menyembuhkan yang sama. Pelopornya adalah seorang dokter Jerman yang bernama Samuel Hahneman. Ketiga, peningkatan daya tahan. Umum dikenal bahwa jamu-jamuan meningkatkan kondisi tubuh dalam arti fungsinya secara fisiologis mengatur mesin peralatan tubuh sehari-hari. Keempat, adanya unsur farmakoterapeutika. Dalam tanaman obat, sudah pasti ada sesuatu zat yang berkhasiat dan ditemukan oleh para nenek moyang secara trial dan error diuji oleh kurun waktu.

Payah jantung adalah kondisi kegagalan jantung dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Keadaan ini diakibatkan curah jantung yang melemah. Apabila pacu jantung yang ada pada nodus sino auricularis mengalami gangguan, misalnya disebabkan oleh terjadinya ketidakseimbangan ion-ion K+, Na+, dan Ca++ di dalam dan di luar sel-sel jantung maka akan mempengaruhi mekanisme pompa natrium pada jantung. Seseorang yang mengalami payah jantung akan mengalami udem yang diakibatkan terjadinya bendungan sirkulasi. Penderita perlu diberi diuretikum dan obat payah jantung. Selain itu, penderita harus dihindarkan dari obat-obatan yang bersifat sebagai penghambat adrenoreseptor-beta dan antikolinergik.

Sekian pidatonya! Saatnya kita berkenalan lebih jauh. Kami adalah himpunan tanaman obat payah jantung. Kami termasuk bagian dari glikosida steroid, yaitu glikosida yang aglikonnya berupa steroid. Kami disebut glikosida jantung karena memiliki daya kerja kuat dan spesifik terhadap otot jantung. Ada beberapa famili yang masuk ke dalam himpunan tanaman glikosida jantung, diantaranya family Scrophulariaceae, Apocynaceae, dan Liliaceae. Sekarang mari berkenalan dengan beberapa anggota kami.

1. Digitalis

Namaku digitalis (USP = United State of Pharmacopoeia sejak tahun 1820 sampai sekarang). Aku adalah serbuk daun Digitalis purpurea Linne atau D. lanata (family Scrophulariaceae) yang telah dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 600 C. Aku berupa serbuk halus atau serbuk sangat halus. Untuk menyesuaikan kadarku, bisa diencerkan dengan bahan pengisi lain, seperti laktosa, amilum, atau dengan daun digitalis yang telah diketahui kadarnya lebih tinggi atau lebih rendah. Dimana potensinya diperhitungkan terhadap satuan USP unit. Diketahui bahwa 1 USP unit setara dengan tidak kurang dari 100 mg serbuk daun digitalis kering. Namaku digitalis berasal dari istilah Latin digitus yang berarti jempol. Ini menggambarkan bentuk bungaku, Digitalis purpurea yang seperti jempol.

Daunku, daun digitalis mengandung berbagai glikosida jantung, diantaranya digitoksin (0,2-0,4 %), digitalin, gitalin, gitoksin, dan digitonin. Daun-daunku juga mengandung minyak atsiri yang tersusun dari stearoptena, digitalosmin (yang memberi bau khas padaku serta menimbulkan rasa tajam), asam antirinat, digitoflavon, inositol, dan pektin.

Secara umum aku adalah tanaman yang berpotensi keras dan berbahaya bagi manusia karena aksiku langsung menuju ke jantung. Dosisku yang terlalu besar akan memberikan gejala keracunan berupa hilangnya selera makan (anorexia), mual (nausea), ludah membanjir keluar (salivation), muntah (vomiting) diare, kepala pening (headache), mengantuk (drowsiness), bingung (disorientation), gangguan konsentrasi (delirium), menghadapi bayangan fatamorgana (hallucination), bahkan kematian.

Kegunaanku sendiri adalah sebagai kardiotonikum. Efek penggunaanku terutama ditimbulkan oleh bagian aglikon digitalis. Mekanisme kardiotonikum adalah meningkatkan tonus otot jantung yang mengakibatkan pengosongan otot jantung lebih sempurna dan curah jantung meningkat.

2. Strophantus

Namaku Strophantus, aku merupakan biji yang telah dikeringkan dari tanaman Strophantus kombe Oliver atau Strophantus hispidus (family Apocynaceae). Strophantus mengandung glikosida jantung dengan potensi setiap gramnya tidak kurang dari 0,5 mg. Glikosida utama pada S. kombe dan S. hispidus adalah K-stropantosida yang juga dikenal sebagai strofosida. Glikosida ini dalam biji terkandung sampai 5 % yang disebut strofantin.

Biji strophantus mengandung glikosida strofantin sampai 5 %, minyak lemak 30 %, asam kombat, trigonelina, kholina, dan asam tak larut. Aksi dari penggunaan strophantus sama seperti daun digitalis, yaitu sebagai kardiotonikum atau pengobatan payah jantung. Bijiku juga memiliki aksi diuretikum serta meningkatkan sirkulasi darah. Dosis pemakaianku umumnya 60 mg.

3. Urginea maritime

Namaku Urginea maritime. Aku merupakan umbi lapis dari tanaman Urginea Maritima (L.) Baker atau U. indica Kunth (famili Liliaceae). Bagian yang dimanfaatkan adalah sisik bagian dalam dari umbi lapis U. maritime var. Alba. Umbiku tumbuh setengah terbenam dalam tanah berpasir di pantai. Umbiku dipanen, lalu dirajang melintang, dan dikeringkan.

Squill Urginea maritima mengandung glikosida jantung skilaren A 60 % dari jumlah seluruh glikosida yang ada. Skilaren-A terdiri dari aglikon skilarenin dan bagian gula ramnosa + glukosa. Kadang-kadang juga mengikat gula lain misalnya skilabiosa. Kegunaanku sebagai glikosida jantung. Dosis pemakaian 100 mg oral. Sebagai catatan, skilaren juga memiliki sifat emetikum dan diuretikum.

4. Convallaria

Namaku convallaria. Aku adalah akar dan rimpang kering dari tanaman Convallaria majalis Linne (famili Liliaceae). Aku telah dimuat di farmakope sejak tahun 1882. Setiap 100 mg akar covallaria setara dengan 3 unit USP digitalis. Kandungan kimia convallaria antara lain konvalatoksin, konvalarin, konvalamarin, konvalatoksol, dan konvalosida. Kandungan kimia tersebut merupakan kelompok glikosida jantung. Kandungan yang lain antara lain minyak atsiri, dan berbagai macam gula hasil hidrolisisnya.

5. Apocynum

Namaku apocynum. Aku biasa dikenal dengan black Indian bemp. Aku adalah akar dari rimpang tanaman Apocynum cannabinum Linne (family Apocynaceae). Konstituen utamaku adalah simarin, apokanosida, lapokanida, dan sianokanosida. Apocynum merupakan glikosida jantung karena dapat mengobati payah jantung (kardiotonik)

6. Adonis

Namaku adonis. Aku adalah bagian tanaman di atas tanah yang telah dikeringkan dari tanaman Adonis vernalis Linne (famili Ranunculaceae). Glikosida jantung yang terkandung padaku adalah adonitoksin, simarin, dan vernadigin. Seperti yang lainnya, aku dapat mengobati payah jantung (kardiotonik).

7. Heleborus

Namaku heloborus. Aku adalah akar atau rimpang yang telah dikeringkan dari tanaman Hellebores niger Linne (famili Ranunculaceae). Kandungan utamaku yang berkhasiat sebagai glikosida jantung adalah hellebrin. Sifat aksiku adalah stimulansia jantung. Heleborus juga mengandung helleborein yang aksinya tidak begitu kuat dan helleborin.

8. Nerium oleander

Namaku Nerium oleander. Aku merupakan tanaman asli India dan sekarang menyebar dimana-mana. Semua bagian tanaman memiliki efek terhadap jantung. Daun dan korteks secara hati-hati digunakan untuk diuretik, ekspektoransia, diaforetik, dan emetikum, tetapi terhadap jantung memiliki efek kardiotonikum.

Daun Nerium oleander mengandung neriin, neriifolin, folinerin (oleandrin). Kulit kayuku mengandung kortenerin, oleandrin, neriin, neriantin, neriokorin, dan neriodolein. Folinerin memiliki sifat emetikum yang kuat. Kegunaanku sebagai glikosida jantung.

Bagaimana? Apakah kalian sudah mengenal kami? Sekian dan salam dari kami, himpunan tanaman glikosida jantung.

Sumber:

1. Agoes, Azwar. Kapita Selekta Farmakologi dan Obat Tradisional. Bandung: Angkasa Bandung. 1993

2. Gunawan, Didik., Mulyani, Sri. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya. 2004

Read More......

Rabu, 27 Oktober 2010

Perumahan Sehat sebagai Langkah Awal Menuju Finis Indonesia Sehat 2011


Rumah yang sehat bukanlah rumah yang mewah, melainkan sebuah rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, sehingga para penghuninya merasa nyaman dan terhindar dari segala jenis penyakit.
Setiap manusia di muka bumi ini pasti membutuhkan tempat untuk tinggal, baik yang bersifat menetap maupun yang bersifat sementara. Para tunawisma sekalipun, pada dasarnya juga memiliki tempat tinggal, meskipun tempat tinggal tersebut tidak pantas disebut rumah.
Rumah memiliki arti yang sangat penting, sama pentingnya dengan makanan dan pakaian, sehingga mereka dikelompokkan menjadi kebutuhan pokok manusia. Suatu kebutuhan utama yang tidak dapat ditunda-tunda pemenuhannya. Rumah adalah tempat bergaul antara sesama anggota keluarga untuk membina rasa kekeluargaan. Apabila kita telah lelah bekerja seharian penuh, maka rumahlah sebagai tempat kita beristirahat. Selain itu, rumah juga berfungsi sebagai tempat untuk melindungi diri dan barang-barang berharga dari segala kemungkinan bahaya yang mengancam. Dan akhir-akhir ini, rupanya rumah telah menjadi lambang dari status sosial yang dimiliki seseorang.
Corak serta bentuk tempat tinggal, tidaklah sama antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Bahkan dalam satu bangsa pun, terdapat variasi dari corak serta bentuk rumah. Adanya perbedaan corak dan bentuk rumah tersebut umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan di mana masyarakat itu berada, baik lingkungan fisik, biologis, dan lingkungan sosial. Tingkat perekonomian masyarakat juga mempengaruhi bentuk dan corak rumah, semakin maju perekonomian suatu masyarakat, semakin beragam pula corak dan bentuk rumah tersebut. Selain hal tersebut, kemajuan teknologi dan kebijakan pemerintah juga berpengaruh dalam menentukan corak serta bentuk tempat tinggal.
Variasi corak dan bentuk rumah merupakan hal yang tidak terlalu penting, karena hanya untuk keindahan semata. Hal yang terpenting adalah terciptanya suatu rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Apakah perumahan di Indonesia selama ini telah memenuhi syarat-syarat kesehatan? Sebagian dari perumahan tersebut telah memenuhi syarat-syarat kesehatan. Namun, tidak sedikit perumahan yang masih belum memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lantas, apa saja syarat-syarat perumahan sehat sebagai langkah awal menuju finis Indonesia sehat 2010?
Aliran udara
Manusia memerlukan udara segar di dalam rumah untuk bernapas. Jika rumah tidak memiliki aliran udara yang baik, maka akan menimbulkan beberapa keadaan yang dapat merugikan kesehatan para penghuninya.
Apabila udara tidak dapat mengalir dengan baik, maka suhu dan kelembaban udara di ruangan tersebut akan naik. Hal ini menyebabkan kadar oksigen di dalam ruangan berkurang. Sebaliknya, kadar CO2 yang bersifat racun akan meningkat. Selain itu, ruangan juga akan berbau, disebabkan bau tubuh, pakaian, mulut, dan sebagainya. Keadaan ini sungguh membahayakan bagi beberapa penderita jenis penyakit tertentu, seperti penyakit asma, dan gangguan pernapasan lainnya.
Agar udara dalam ruangan selalu segar dan nyaman, maka ruangan tersebut harus memiliki sistem aliran udara yang baik. Salah satunya dengan menggunakan ventilasi. Ada dua macam ventilasi, yaitu ventilasi alami, suatu ventilasi yang terjadi secara alami di mana udara masuk ke dalam ruangan melalui jendela ataupun lubang angin yang sengaja dibuat. Ventilasi inilah yang sering digunakan. Namun, beberapa perumahan sepertinya tidak cukup jika hanya memanfaatkan ventilasi alami. Mereka juga menggunakan ventilasi buatan, seperti exhaust ventilation dan air conditioner untuk menambah kesegaran ruangan.

Suhu
Anda tentu tidak menginginkan ruangan yang terlalu dingin ataupun terlalu panas. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai suhu yang diatur sedemikian rupa sehingga suhu badan dapat dipertahankan. Jadi, suhu dalam ruangan harus diatur sehingga tubuh tidak terlalu banyak kehilangan panas atau sebaliknya, tubuh tidak sampai kepanasan.
Apabila tubuh kita terlalu banyak kehilangan panas, akan timbul berbagai macam kelainan, seperti penyakit chilblains, trenchfoot, dan frostbite, yang banyak diderita para pekerja yang berada di ruangan yang terlalu dingin. Sebaliknya apabila udara terlalu panas, akan timbul pula berbagai penyakit, seperti heat cramps, heat exhaustion, dan heat stroke, yang dialami oleh seseorang yang berada di dalam gedung dengan suhu tinggi.
Karena suhu tubuh mudah sekali terpengaruh, maka suhu ruangan harus dapat diatur. Adapun prinsip pokok yang dapat kita pegang adalah berusaha mendinginkan udara jika udara sekitar terlalu panas, dan memanaskan udara jika udara sekitar terlalu dingin. Banyak cara yang dapat dilakukan, seperti memasang pemanas atau pendingin ruangan jika memang diperlukan. Akan tetapi, suatu ruangan yang sehat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor suhu saja, melainkan faktor lain, seperti kelembaban udara, aliran udara, cahaya, dan lain sebagainya.

Cahaya
Tidak ada manusia di dunia ini yang dapat hidup tanpa cahaya. Begitu pula dengan rumah. Syarat rumah yang sehat ialah tersedianya cahaya yang cukup. Jika suatu rumah tidak mempunyai cahaya, maka akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dan dapat mendatangkan penyakit. Sebaliknya jika suatu rumah mempunyai cahaya yang berlebihan, akan menimbulkan silau yang mengganggu penglihatan.
Selain berperan dalam penerangan, cahaya juga dapat berperan sebagai germicid (pembunuh kuman atau bakteri), misalnya seperti yang telah diketahui bahwa sinar ultraviolet sering digunakan untuk membebaskan ruangan dari bakteri udara. Sinar matahari langsung ternyata juga dapat mematikan kuman TBC.
Seperti halnya yang lain, cahaya juga terbagi menjadi cahaya alami, contohnya matahari, dan cahaya buatan, contohnya lampu listrik. Cahaya alami biasanya digunakan pada siang hari, sedangkan cahaya buatan digunakan pada malam hari. Cahaya tidak dapat digunakan sesuka hati. Kita juga harus menghemat penggunaannya. Salah satunya dengan mematikan lampu yang tidak diperlukan.

Bunyi
Rumah dianggap sehat apabila para penghuninya merasa tenang, tidak terganggu oleh bunyi atau suara yang membisingkan. Jika suatu perumahan terlalu bising, maka akan mengganggu ketenangan serta merusak pendengaran. Suatu bunyi yang berlangsung terus menerus akan menimbulkan ketulian yang bersifat progresif. Tetapi, jika bunyi tersebut timbul secara tiba-tiba dengan intensitas yang besar, akan menyebabkan ketulian yang bersifat konduktif, yakni pecahnya gendang telinga atau rusaknya tulang-tulang halus di telinga bagian dalam.
Untuk menciptakan sistem bunyi yang baik di dalam rumah, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, seperti memasang peredam bunyi pada sumber bunyi, menghalangi transmisi bunyi dengan membangun rumah dari bahan-bahan yang dapat menahan bunyi, dan menutup pendengaran dengan segera apabila mendengar bunyi yang keras. Satu hal yang terpenting, pilihlah lokasi rumah pada daerah yang tidak terlalu ramai. Jangan membangun rumah pada daerah yang membisingkan, seperti bandara, pembangkit listrik, dan lain sebagainya.

Pembuangan sampah
Sampah yang berasal dari rumah tangga, baik sampah organik maupun anorganik, harus dibuang dengan baik sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan. Pembuangan sampah yang baik jika sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit, serta tidak menjadi medium perantara penyebaran suatu penyakit.
Sebelum sampah diangkut dan dimusnahkan oleh petugas, setiap rumah harus menampung sementara sampah tersebut. Adapun syarat-syarat tempat sampah yang baik, yaitu konstruksinya kuat dan tidak mudah bocor sehingga sampah-sampah tersebut tidak berserakan, mempunyai tutup yang dibuat sedemikian rupa agar mudah dibuka dan ditutup tanpa harus mengotorkan tangan, mudah dibersihkan, serta mempunyai ukuran yang sesuai sehingga mudah diangkat. Dan yang perlu diperhatikan, tempat sampah kering harus dipisahkan dengan tempat sampah basah untuk memudahkan pemusnahannya kelak.
Ingat! Jangan sekali-kali menimbun sampah di pekarangan rumah. Selain akan menimbulkan bibit penyakit, sampah tersebut juga akan merusak pemandangan. Jika ada sampah yang sukar diuraikan, seperti sampah plastik, maka sebaiknya sampah tersebut didaur ulang saja agar dapat dimanfaatkan kembali. Jangan sekali-kali mengubur sampah plastik, sebab dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur.

Pembuangan limbah
Limbah yang berasal dari rumah tangga, misalnya air dari kamar mandi dan dapur, harus dibuang dengan memperhatikan berbagai syarat, seperti tidak sampai mengotori air minum, tidak menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit, tidak merusak pemandangan, dan tidak mencemari alam sekitarnya.
Pembuangan limbah oleh rumah tangga biasanya dengan cara menyalurkan air limbah langsung ke daerah yang jauh dari tempat tinggal tanpa diolah terlebih dahulu. Sistem ini cukup baik asalkan saluran pembuangan dapat dipelihara dengan baik sehingga tidak tersumbat, serta tempat pembuangan akhir tidak digunakan untuk minum, karena mengandung zat-zat berbahaya. Oleh karena itu, tempat pembuangan limbah harus jauh dari sumber air minum.
Selain itu, setiap rumah harus mempunyai septic tank di dalam tanah yang dibuat permanen sebagai unit penampungan dan penyaluran air limbah. Syarat septic tank yang baik adalah besarnya tidak boleh kurang dari 2 x 3 meter, dan berjarak sekurang-kurangnya 10 meter dari sumber air (sumur).

Pembersihan rutin
Apabila semua syarat perumahan sehat telah terpenuhi, maka hal terakhir yang perlu dilakukan adalah pembersihan rutin. Pembersihan rutin dilakukan untuk menciptakan rumah yang selalu bersih dan sehat. Rumah yang dibersihkan setiap hari lebih baik daripada rumah yang dibersihkan setiap satu minggu sekali. Pembersihan dimulai dari bagian-bagian dalam rumah, seperti kamar mandi, toilet, dapur, kamar tidur, ruang makan, ruang keluarga, ruang tamu, gudang, sampai bagian luar rumah seperti pekarangan, taman, garasi, dan saluran air (selokan). Namun, untuk bagian luar rumah seperti selokan, pembersihan cukup dilakukan satu atau dua minggu sekali

Sekilas kita melihat potret lingkungan di Indonesia. Ternyata benar, masih ada syarat-syarat perumahan sehat yang belum terpenuhi. Seperti pada masyarakat yang tinggal di pinggir sungai. Mereka biasanya memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah. Mereka tidak mempunyai septic tank sebagai tempat penampungan dan penyaluran limbah. Mereka langsung mengalirkan limbah ke sungai. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, maka sungai menjadi tercemar. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kesehatan mereka. Bukankah mereka memanfaatkan air sungai tersebut untuk kebutuhan sehari-hari mereka seperti minum dan mandi? Tidak salah apabila bibit-bibit penyakit masuk dengan mudah ke tubuh mereka. Akibatnya, mereka akan terserang penyakit sejenis diare, cacingan, dan lain sebagainya.
Hal yang sama juga terjadi pada perumahan yang padat penduduknya atau yang biasa disebut perkampungan kumuh. Antara satu rumah dengan rumah lainnya seolah tidak ada celah sedikit pun. Hal ini menyebabkan udara tidak dapat mengalir dengan baik, sehingga suhu dan kelembaban udara menjadi naik. Apalagi jika ditambah kebiasaan warga seperti merokok. Akibatnya, suatu penyakit seperti TBC, influenza, batuk, dan lain sebagainya akan cepat menular.
Oleh sebab itu, marilah kita berbenah diri dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat mengundang datangnya penyakit, seperti membuang sampah sembarangan, merokok di sembarang tempat, membuang zat-zat kimia dan limbah ke sungai, membangun bangunan di sembarang tempat, dan lain sebagainya. Lestarikan alam dan sayangi lingkungan kita!
Untuk itu, diperlukan peran serta dari seluruh warga Indonesia. Pemerintah sebagai publik figur hendaknya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, serta bertindak tegas kepada oknum pencemaran dan perusakan alam. Orang tua pun sudah seharusnya mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anaknya yang kelak menjadi generasi penerus bangsa.
Jadi pada dasarnya, prinsip untuk menuju Indonesia sehat 2010 sangatlah sederhana, yaitu `mulailah dari diri kita sendiri, mulai dari lingkungan yang terkecil (rumah), dan mulai saat ini`. Jika semua orang dapat menerapkan prinsip tersebut, maka finis untuk menuju Indonesia sehat 2010 dapat dicapai.
Sukses untuk Indonesia sehat 2010!


BIOGRAFI SINGKAT PENULIS

Nama : Andita Putri
Tempat, tanggal lahir : Banjarmasin, 13 April 1991
Anak ke- : 1 dari 2 bersaudara
Sekolah : SMA Negeri 1 Banjarbaru
Kelas / Semester : XI Ilmu Alam 1 / Semester 1
Pendidikan :
TK Tunas Rimba Banjarbaru tahun 1995-1997
SDN Loktabat 1 Banjarbaru tahun 1997-2003
SMP Negeri 1 Banjarbaru tahun 2003-2006
SMA Negeri 1 Banjarbaru tahun 2006

Prestasi yang pernah diraih :
Juara II Olimpiade Sains Fisika tingkat SMA se-Kota Banjarbaru tahun 2007
Juara I Olimpiade Sains Fisika tingkat SMA se-Kota Banjarbaru tahun 2008
Juara III Olimpiade Sains Fisika tingkat SMA se-Provinsi tahun 2008

Read More......